luxdomini.net

Ketahui, 5 Tanda Tantrum pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi anak tantrum, berikut tanda tantrum yang perlu diwaspadai.
Lihat Foto

- Kondisi tantrum kerap terjadi pada anak-anak, yakni saat mereka tidak mampu meregulasi rasa frustasi. Tidak jarang, anak yang tantrum menyebabkan orangtua khawatir maupun kewalahan mengatasinya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa tantrum merupakan kondisi normal yang terjadi pada anak. Namun demikian, ada sejumlah tanda-tanda tantrum yang perlu diwaspadai orangtua. 

Baca juga: Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Dokter Spesialis Anak, DR. Dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K), menjelaskan, tantrum berpotensi menjadi abnormal jika berlanjut hingga remaja. Kondisi ini yang perlu diwaspadai oleh orangtua. 

“Jadi, tantrum merupakan perkembangan normal sesuai dengan usia anak. Tetapi, bisa menjadi abnormal kalau berlanjut sampai anak besar atau remaja, sehingga ini perlu diatasi,” ujar Trisna dalam Seminar bertajuk ‘Tantrum: Bagaimana Mencegah dan Mengatasinya?’ oleh Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dikutip Kamis (25/4/204). 

Oleh sebab itu, Trisna yang juga merupakan anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial IDAI, mengatakan orangtua perlu mengetahui ciri-ciri atau gejala tantrum normal (tipikal) dan tantrum abnormal (atipikal). 

Baca juga: CoComelon Bikin Anak Terlambat Bicara dan Tantrum? Cek Faktanya

Tanda tantrum yang tidak normal

Berikut sejumlah tanda tantrum tidak normal yang terjadi pada anak. Tantrum normal dan tantrum yang tidak normal dapat dibedakan melalui beberapa kondisi. Meliputi, usia anak tantrum, perilaku selama tantrum, durasi, frekuensi, dan mood anak. 

Ilustrasi anak tantrum, berikut tanda tantrum yang perlu diwaspadai.SHUTTERSTOCK/PKPIX Ilustrasi anak tantrum, berikut tanda tantrum yang perlu diwaspadai.

1. Tantrum di usia lebih dari 4 tahun 

Trisna mengatakan, tantrum disebut abnormal apabila berlanjut setelah anak umur empat tahun bahkan hingga remaja. 

“Ketika tantrum berlanjut setelah usia empat tahun, nah hati-hati, ini termasuk temper tentrum yang abnormal,” ujarnya. 

Sementara itu, tantrum normal terjadi pada anak usia 18 bulan hingga empat tahun. Sejalan dengan bertambahnya usia anak, persentase kejadian tantrum semakin berkurang. 

Rinciannya, usia anak dua tahun pada umumnya mengalami kejadian tantrum sebesar 20 persen. Kemudian, berkurang saat anak menginjak tiga tahun yakni 18 persen dan 10 persen saat berumur empat tahun. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat