Laki-laki Bisa Ikut Lestarikan Kebaya, Bagaimana Caranya?
JAKARTA, - Kebaya menjadi salah satu pakaian tradisional perempuan Indonesia. Anggun dan lemah lembut menjadi kesan yang digambarkan dalam busana kebaya.
Namun di tengah perkembangan industri fesyen dan pengaruh budaya barat yang begitu besar, hal ini membuat eksistensi busana tradisional Indonesia mulai terancam.
Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Bogor, Sitawati Ken Utami menegaskan bahwa upaya pelestarian budaya, khususnya kebaya, sangat penting untuk dilakukan agar bisa terus dikenal dari generasi ke generasi.
“Konservasi itu bukan cuma alam saja, tetapi budaya dan kebaya ini juga penting untuk dikonservasi. Ini supaya anak cucu kita semua tahu dan bisa mengenal warisan budaya Indonesia,” kata Sita dalam acara Remaja Berkebaya dan Berkain Nusantara di Jakarta Selatan, belum lama ini.
Baca juga:
- Asal-usul Kehadiran Kebaya dan Perkembangannya di Indonesia
- Mengenal 6 Jenis Kebaya Nusantara dan Ciri Khasnya
Di sisi lain, Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Pusat, Rahmi Hidayati mengungkap bahwa upaya untuk melestarikan kebaya bukan hanya tugas para perempuan Indonesia.
Kebaya menjadi warisan budaya bersama yang harus dilestarikan tanpa kenal gender dan usia.
Menurut Rahmi, salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan laki-laki dalam pelestarian kebaya yaitu dengan memberikan hadiah berupa kebaya kepada orang-orang terkasihnya.
“Laki-laki itu tetap bisa memberikan dukungan meskipun mereka enggak pakai kebaya. Bentuk dukungan yang bisa diberikan itu seperti cerita saya yaitu memberikan istri, anak maupun orang terdekat hadiah kebaya,” ujar Rahmi.
Istilah hadiah atau kado memiliki nilai sentimental tersendiri, apalagi jika kado tersebut diberikan langsung oleh orang terkasih.
Baca juga: Cerita Atie Nitiasmoro Ikut Lestarikan Kebaya, Sempat Dicemooh
Rahmi menyebutkan menghadiahkan kebaya juga menjadi bentuk dukungan dari laki-laki untuk mendorong perempuan agar lebih berani mengekspresikan diri melalui kebaya.
“Bukan cuma kebaya, barang seperti kain atau aksesoris kebaya juga bisa, lho. Kalau diberikan pada orang yang kita sayangi kado tersebut akan lebih bermakna dan akan dipakai,” jelasnya.
Terlihat sederhana, namun Rahmi menjelaskan tindakan tersebut secara tidak langsung bisa memberikan efek yang besar pada pelestarian kebaya.
Selain itu, kebaya juga bisa diperkenalkan para laki-laki kepada sang buah hati sejak dini.
Sehingga kebaya bukan hanya dekat dengan generasi yang sudah lanjut, melainkan juga dekat dengan generasi-generasi penerus.
“Secara tidak langsung kalau memberi kado kebaya kepada orang tersayang juga seperti memberi dukungan kepada penerimanya agar memakainya dan melestarikan kebaya itu sendiri,” tutur Rahmi.
Terkini Lainnya
- 5 Tanda Haid Tidak Normal, Wajib Waspada
- Jangan Takut, Ini 3 Tips Komunikasi dengan Penderita Skizofrenia
- Anak Tunjukkan Gejala Awal Skizofrenia? Lakukan 4 Hal Ini
- Curhat Nurra Datau, Pernah Alami Kulit Terbakar akibat Sepelekan Sunscreen
- Mengasuh Anak Juga Proses Pengembangan Diri, Kenapa?
- Seberapa Sering Laki-laki Harus Cukur Rambut?
- Jangan Merasa Bersalah Ketika Harus Meninggalkan Anak Bekerja
- Cara Mengajarkan Anak untuk Menghormati Waktu "Me Time" Orangtua
- 6 Perbedaan Barbershop dan Pangkas Rambut Biasa, Sudah Tahu?
- Studi Temukan Gen Z Generasi Paling Kesepian, Ternyata Ini Sebabnya
- Para Ibu, Kenali 3 Tahap Stres pada Pengasuhan Berikut
- Kenali 2 Siklus Stres pada Ibu dan Dampaknya
- 4 Fakta Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Tak Cuma Milik Indonesia
- Pentingnya Deteksi Dini Skizofrenia agar Penderitanya Bisa Hidup Mandiri
- Berburu Flash Sale Skincare bareng Jastiper dan "Beauty Enthusiast"...