Ciri-ciri Anak Pintar Seperti Apa? Perhatikan 10 Hal Ini
- Orangtua atau orang dewasa di sekitar anak mungkin akan menyadari jika seorang anak menunjukkan tanda-tanda dirinya berbeda atau memiliki bakat tertentu.
Dilansir dari CNBC, kebanyakan anak-anak pintar atau berbakat cenderung bisa belajar dan memproses informasi lebih cepat daripada anak-anak lain seusianya.
Mereka juga cenderung lebih mampu mencerna material-material kompleks untuk kelas-kelas di atas teman sebaya mereka.
Baca juga: Apa Itu Core di Fesyen Kalangan Anak Muda?
Namun, pahamilah bahwa setiap anak berbeda. Mengenali apakah seorang anak berbakat atau lebih cerdas bisa jadi lebih kompleks daripada sekadar melihat nilai-nilainya di sekolah.
Faktanya, ada banyak anak jenius yang mungkin tidak mencetakkan nilai bagus di sekolahnya.
Jika demikian, ada beberapa ciri-ciri anak pintar yang juga bisa orangtua coba kenali. Berikut ulasan singkatnya.
Ciri-ciri anak pintar
1. Perkembangannya melebihi teman sebaya
Dilansir dari Reader's Digest, salah satu ciri-ciri anak pintar adalah anak mungkin mencapai tonggak perkembangan jauh lebih awal atau mendahului teman-teman sebayanya.
Eboni Hollier, MD, seorang dokter bersertifikat di bidang pediatri perkembangan dan perilaku mencontohkan salah satunya adalah kemampuan bahasa, di mana sebagian anak mungkin punya kosakata yang lebih luas dan berbicara dengan kalimat yang lebih kompleks dibandingkan teman-teman seusianya.
2. Senang membaca
Anak-anak pintar cenderung lebih cepat membaca atau bisa membaca lebih dini daripada anak-anak seusianya.
Baca juga: 4 Tips agar Anak Mau Pakai Kacamata, Jangan Dimarahi
Tak hanya itu, mereka juga senang membaca dan menjadikannya sumber kesenangan.
3. Rasa penasarannya tinggi
Anak-anak pintar biasanya juga sangat tertarik dengan apa yang terjadi di sekeliling mereka. Bahkan, mereka cenderung ingin tahu bagaimana beragam hal bekerja.
Ini temasuk mengetahui bagaimana hewan-hewan tertentu makan, bagaimana alat dapur bekerja, dan lainnya. Mereka seolah tak pernah kehabisan pertanyaan.
4. Punya kedalaman dan kepekaan emosional sejak kecil
Para ahli saraf berpendapat bahwa anak-anak berbakat mengalami reaksi emosional yang lebih intens terhadap dunia di sekitar mereka.
Sebagai contoh, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk menikmati pertunjukan di mana seorang karakter terluka atau sedih.
Banyak juga yang menunjukkan rasa keadilan yang tinggi dan bisa frustrasi atau kecewa ketika mereka merasa bahwa suatu situasi tidak adil.
Baca juga: Cara Mengatasi Kecanduan Video Game pada Anak
Karena perkembangan yang tidak sinkron, mereka mungkin belum memiliki keterampilan pengaturan emosi untuk menavigasi perasaan-perasaan besar tersebut.
5. Punya ketertarikan yang unik
Anak-anak pintar seringkali punya ketertarikan yang unik. Misalnya, senang dengan permainan kata-kata kimia tingkat tinggi atau gemar mempelajari peta transportasi publik di kota-kota besar.
Meskipun, tak sedikit orangtua yang kemudian khawatir sang anak bakal merasa kehilangan masa kecilnya atau tidak lagi "menjadi anak kecil".
Padahal kenyataannya, anak-anak mereka mungkin saja memiliki pemahaman yang lebih maju tentang suatu topik daripada teman-teman seusianya.
6. Pandai mengingat informasi penting
Anak-anak jenius akan mulai mengenali pengulangan pada usia dini.
Namun, ini bukan hanya terhadap pola warna atau bentuk sederhana yang menarik perhatian mereka.
Niranjan Reddy, PhD, dari SuperBaby mengatakan bahwa anak-anak berbakat tidak hanya memerhatikan pola dan bentuk dalam permainan dan aktivitas, tetapi juga dapat melihat perilaku, aktivitas, dan tindakan yang berulang dengan lebih mudah dibandingkan anak-anak sebayanya.
Baca juga: Hati-hati, Ini 8 Dampak Penggunaan Gadget pada Anak
Misalnya, bus mana yang selalu melewati rumah mereka pada pagi hari atau berapa banyak batu bata yang bisa dimasukkan ke dalam kotak mainan.
Mereka sangat pandai mengamati dan mengingat informasi penting.
Terkini Lainnya
- Intip Penampilan Nita Vior Menjelang Pernikahan, Anggun bak "Princess"
- Gaya 10 Influencer di Pernikahan Nita Vior, Inara hingga Fuji
- 5 Tanda Haid Tidak Normal, Wajib Waspada
- Jangan Takut, Ini 3 Tips Komunikasi dengan Penderita Skizofrenia
- Anak Tunjukkan Gejala Awal Skizofrenia? Lakukan 4 Hal Ini
- Curhat Nurra Datau, Pernah Alami Kulit Terbakar akibat Sepelekan Sunscreen
- Mengasuh Anak Juga Proses Pengembangan Diri, Kenapa?
- Seberapa Sering Laki-laki Harus Cukur Rambut?
- Jangan Merasa Bersalah Ketika Harus Meninggalkan Anak Bekerja
- Cara Mengajarkan Anak untuk Menghormati Waktu "Me Time" Orangtua
- 6 Perbedaan Barbershop dan Pangkas Rambut Biasa, Sudah Tahu?
- Studi Temukan Gen Z Generasi Paling Kesepian, Ternyata Ini Sebabnya
- Para Ibu, Kenali 3 Tahap Stres pada Pengasuhan Berikut
- Kenali 2 Siklus Stres pada Ibu dan Dampaknya
- 4 Fakta Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Tak Cuma Milik Indonesia