luxdomini.net

Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Kematian walau Rutin Berolahraga

Ilustrasi malas gerak
Lihat Foto

- Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menemukan bukti lebih lanjut bahwa duduk berjam-jam tanpa jeda untuk berdiri dan bergerak dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan semua penyebab kematian yang lebih besar.

Hal ini bahkan berlaku juga bagi mereka yang melakukan aktivitas kardio, atau olahraga lainnya, baik sedang maupun berat.

Tidak banyak bergerak, atau menghabiskan waktu lama untuk duduk dan berbaring, dan kurang melakukan aktivitas fisik secara sering atau memadai, telah dikaitkan dengan dampak kesehatan yang serius, termasuk degenerasi kognitif terkait usia, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, kondisi metabolisme, dan banyak lagi.

Studi ini tampaknya menunjukkan bahwa dampak negatif dari perilaku sedentary (atau tidak banyak gerak) yang terlalu lama bisa menghilangkan manfaat potensial dari olahraga.

Jumlah total waktu yang dihabiskan untuk tidak bergerak setiap hari, dan lamanya periode duduk, merupakan ancaman bagi kesehatan secara keseluruhan, terlepas dari seberapa sehat gaya hidup dan perilaku kita di luar waktu duduk tersebut.

Baca juga: Apakah Duduk Terlalu Lama Bisa Meningkatkan Risiko Kanker?

Jumlah latihan yang perlu untuk mengganti duduk sepanjang hari

Penulis penelitian menganalisis data dan perilaku 6.489 wanita berusia 60 hingga 90 tahun dari Studi Aktivitas Fisik dan Kesehatan Kardiovaskular Wanita (OPACH), menggunakan algoritma baru untuk memeriksa total waktu duduk dan durasi setiap periode duduk. 

Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang tidak bergerak selama 11,7 jam atau lebih per hari menghadapi risiko kematian 30 persen lebih tinggi. 

“Perilaku sedentary didefinisikan sebagai setiap perilaku saat bangun tidur yang melibatkan duduk atau berbaring dengan pengeluaran energi yang rendah,” kata rekan penulis studi Steve Nguyen, PhD, MPH, dari University of California San Diego Herbert Wertheim School of Public Health and Human Longevity, dalam siaran pers.

Makalah ini menyimpulkan bahwa “total waktu duduk yang lebih tinggi dan rata-rata durasi duduk yang lebih lama dikaitkan dengan risiko kematian dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi di kalangan wanita berusia lanjut." 

Data ini mendukung saran-saran yang bertujuan mengurangi total waktu duduk dan menncegah seseorang duduk dalam waktu lama.

Baca juga: Cara Hidup Lebih Lama jika Kamu Sering Duduk Sepanjang Hari

Ilustrasi orang yang memiliki gaya hidup malas bergerak. Gaya hidup ini bisa menjadi penyebab lemah jantung. Lemah jantung adalah kondisi di mana otot jantung mengalami masalah. txking Ilustrasi orang yang memiliki gaya hidup malas bergerak. Gaya hidup ini bisa menjadi penyebab lemah jantung. Lemah jantung adalah kondisi di mana otot jantung mengalami masalah.

Bagaimana duduk lama memengaruhi kesehatan secara keseluruhan

“Saat kita duduk, aliran darah ke seluruh tubuh melambat sehingga menurunkan penyerapan glukosa,” ujar penulis utama Andrea LaCroix, PhD, MPH, profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Herbert Wertheim.

“Otot tidak berkontraksi terlalu banyak, jadi apa pun yang memerlukan konsumsi oksigen untuk menggerakkan otot akan berkurang, dan detak jantung menjadi rendah.”

Penelitian sebelumnya tampaknya menunjukkan bahwa berolahraga dalam jumlah tertentu dapat mengimbangi, atau menghilangkan efek negatif dari perilaku sedentary dalam jangka panjang setiap hari. 

Namun, menurut makalah LaCroix dan Nguyen, bahkan perempuan yang berolahraga dengan intensitas sedang atau berat pun masih rentan terhadap peningkatan risiko yang sama jika mereka terlalu lama tidak bergerak sepanjang hari.

Baca juga: Jalan Kaki 22 Menit Per Hari Bisa Imbangi Dampak Buruk Duduk Seharian

Seberapa sering harus bergerak?

“Risikonya mulai meningkat ketika kamu duduk sekitar 11 jam [total] per hari, ditambah dengan semakin lama duduk dalam satu sesi,” kata LaCroix. Misalnya, duduk lebih dari 30 menit dikaitkan dengan risiko lebih tinggi dibandingkan duduk hanya 10 menit dalam satu waktu.

Dia juga mencatat bahwa tidak realistis, atau benar-benar mustahil, bagi kebanyakan orang untuk berdiri dan melakukan peregangan setiap 10 menit—bagaimana jika kamu seorang pengemudi truk jarak jauh? 

Meskipun demikian, istirahat apa pun yang dapat kamu ambil, lakukanlah. Jeda untuk bergerak yang dilakukan setiap 30 menit atau 20 menit sekali lebih baik daripada tidak sama sekali. 

Jika kamu ingin melakukan peregangan cepat, berjalan di tempat, memegang papan, atau berjalan-jalan di lantai kantor, itu bagus (bahkan berolahraga tiga menit dapat memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa!).

Kamu juga harus berdiri dan membiarkan aliran darah mengalir, serta membut bagian tubuh lain bergerak. “Bila terpaksa, kamu tidak perlu pergi ke mana pun, cukup berdiri sebentar,” kata LaCroix.

Baca juga: Cegah Bahaya Duduk Terlalu Lama dengan Cara Sederhana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat