2 Tips Merawat Gantungan Kunci dari Resin, Awas Pecah
JAKARTA, - Saat ini, material pembuat keychain atau gantungan kunci lebih beragam. Salah satunya adalah resin.
Resin adalah cairan kimia yang bisa dikombinasikan dengan bahan lainnya, misalnya cat dan bunga sintetis, untuk dibuat menjadi aksesori termasuk gantungan kunci.
Perajin resin sekaligus pemilik Krestudio, Kresensia, mengungkapkan bahwa perawatan gantungan kunci berbahan resin tidaklah sulit. Berikut tipsnya.
Baca juga: Karya Resin Semakin Diminati, Kini Merambah ke Aksesori dan Fesyen
Tips perawatan gantungan kunci berbahan resin
1. Jaga gantungan tetap kering
Kresensia tidak pernah melakukan perawatan khusus pada setiap karya resinnya.
Sebab, resin yang sudah menjadi karya seni menurutnua tidak akan mengalami warna yang luntur, kecuali berdebu karena jarang dipakai.
Namun, khusus jenis gantungan kunci, ia sedikit lebih hati-hati pada bagian gantungannya.
"Keychain kan ada ring-nya. Jangan kena air atau minyak kayak kayu putih, atau body lotion. Kalau kena langsung dilap," tutur dia dalam acara Sunday Space Market di MGP Space, Jakarta, Minggu (9/6/2024).
Baca juga: Tips Merawat Aksesori dari Bunga Kering agar Tetap Awet
Jika sering terkena air atau minyak dan dibiarkan saja, gantungannya akan berkarat.
Tentunya, kamu ingin menjaga gantungan dan resinnya tetap mengilau.
2. Hati-hati dalam pemakaian
Kresensia enggan mempromosikan bahwa kerajinan resin sangat kuat. Sebab, materialnya mudah patah.
Akan tetapi, kondisi ini hanya terjadi jika pemakaiannya kurang tepat dan orangnya kurang berhati-hati.
"Jeleknya resin, dia gampang patah kalau yang orang yang memakainya gradak-gruduk. Kami tidak munafik (promosikan) resin enggak bakal pecah, tapi balik lagi ke orang dan pemakaiannya seperti apa," ucap dia.
Baca juga: Aksesori Bunga Kering di Stellar Coronae, Berapa Harganya?
Misalnya, gantungan kunci resin dipasang di gantungan kunci motor. Kemudian, pemilik selalu menjatuhkan kunci motor tersebut.
Lambat laun, kerajinan resin yang terpasang di sama akan retak, bahkan langsung patah saat terkena benturan untuk yang terakhir kalinya.
Terkini Lainnya
- Satu Sepatu untuk Beragam Kegiatan Termasuk Olahraga, Apakah Bisa?
- Mengapa Susu Tidak Bisa Digantikan Protein Nabati?
- Winky Wiryawan Andalkan Sneakers untuk Beraktivitas, Termasuk Saat "Nge-DJ"
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini 4 Cara Mengatasi Konflik Keluarga
- Nonton Video Pendek Bahaya buat Anak? Ini Batas Usia Penggunaannya
- Viral Soal Video Pendek di Medsos Bahaya buat Anak, Apa Dampaknya?
- Song Hye Kyo Beberkan Rutinitasnya untuk Jaga Kesehatan Mental
- Tak Harus Nasi, Apa Alternatif Karbohidrat di Makan Bergizi Gratis?
- 6 Jenis Diet untuk Otak yang Lebih Sehat
- Bekal Anak Harus Dikonsumsi Maksimal 2 Jam Setelah Matang, Ini Alasannya
- 3 Hal yang Harus Dipahami Orangtua Saat Mendidik Anak Perempuan Remaja
- Panduan Diet Terbaik 2025 untuk Tubuh Sehat dan Hidup Berkelanjutan
- 4 Cara Berkomunikasi dengan Anak Perempuan Remaja, Orangtua Harus Tahu
- Begini Prosedur Minta Perlindungan LPSK untuk Masuk ke Rumah Aman
- Mengapa Banyak Siswa Enggan Makan Sayur dari Makan Bergizi Gratis?