luxdomini.net

Mandi Air Dingin Membantu Menurunkan Berat Badan bila Waktunya Tepat

Ilustrasi berandam air es
Lihat Foto

- Jika kamu selama ini mengikuti tren kesehatan, kamu mungkin pernah mendengar tentang terapi air dingin. Disebut juga cold plunging, berendam atau mandi air dingin semakin populer di kalangan atlet yang mencari peningkatan pemulihan pasca-latihan, hingga individu yang mencari bantuan non-farmakologis dari gejala depresi, nyeri sendi, dan peradangan. 

Jelas bahwa berendam dalam air dingin menawarkan manfaat kesehatan yang menarik.

Kini penelitian menunjukkan bahwa berendam di air yang sangat dingin dapat membantu kita menurunkan berat badan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism mengatakan bahwa mandi atau berendam air dingin pada waktu tertentu dapat mendukung metabolisme kita.

Baca juga: Manfaat Mandi Air Es yang Perlu Kamu Ketahui

Ilmu termogenesis akibat dingin

Paparan air dingin lebih dari sekadar pengalaman yang membuat menggigil. Aktivitas ini menggerakkan lipid, yang sebagian besar dari kita mungkin menganggapnya sebagai lemak, untuk memicu proses termogenik di organ seperti jaringan adiposa coklat (BAT). 

Proses termogenetik ini pada dasarnya membakar lemak untuk menghangatkan tubuh, sehingga penting dalam menjaga suhu tubuh saat terpapar suhu dingin. 

Pada hewan pengerat, aktivitas metabolisme jaringan adiposa coklat menunjukkan ritme diurnal, mencapai puncaknya pada awal periode terjaga atau bangun. Para peneliti mulai menyelidiki apakah variasi diurnal ini juga terjadi pada manusia, dan apakah variasi tersebut berbeda antara pria dan wanita.

Penelitian ini melibatkan 24 peserta pria dan wanita muda dan langsing yang menjalani sesi pendinginan tubuh selama 2,5 jam di pagi dan sore hari menggunakan kasur dengan perfusi air. Para peneliti mengukur pengeluaran energi dan suhu kulit supraklavikula, yang merupakan penanda aktivitas BAT, sebagai respons terhadap paparan dingin ini.

Respons tubuh terhadap suhu dingin lebih terasa pada pagi hari dibandingkan pada malam hari pada laki-laki, hal ini ditunjukkan oleh pengeluaran energi dan peningkatan suhu kulit di atas tulang selangka. 

Sebaliknya, perempuan menunjukkan toleransi dingin yang luar biasa di pagi hari, mampu mencapai ambang menggigil yang lebih rendah.

Baca juga: Mengenal Terapi Berendam Air Es, Manfaat, dan Risikonya

Tidak hanya itu, penelitian ini juga menemukan bahwa kadar Asam Lemak Bebas (FFA)—penanda pemecahan dan penyerapan lemak oleh jaringan penghasil panas—meningkat lebih signifikan di pagi hari dibandingkan di malam hari pada pria dan wanita. 

Menariknya, biomarker lipid lainnya, termasuk trigliserida, kolesterol, dan kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL-C), mengalami perubahan yang lebih besar di pagi hari, namun hal ini hanya terjadi pada wanita.

Mengatur waktu mandi untuk mendapatkan manfaat maksimal

Berdasarkan temuan penelitian tersebut, apakah manfaat mandi air dingin juga berfluktuasi tergantung waktu? Dan mungkinkah dampaknya berbeda antara pria dan wanita?

Meskipun kita masih memerlukan penelitian lebih banyak untuk menyelidiki kemungkinan kaitan ini, idenya menarik. Memahami bagaimana tubuh kita merespons dingin pada waktu yang berbeda dalam sehari dapat membantu kita memaksimalkan manfaat mandi atau berendam air dingin.

Walau berendam dalam air dingin dan termogenesis memiliki potensi manfaat kesehatan, namun bukannya tanpa risiko. Kejutan awal akibat paparan air dingin secara tiba-tiba—bisa berbahaya, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung. 

Baca juga: Mandi Air Es demi Redakan Nyeri Otot, Simak Penjelasannya...

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat