Hanya 4 Menit Olahraga Bisa Membantu Kesehatan Otak
- Seiring bertambahnya usia, salah satu kekhawatiran terbesar adalah risiko penurunan kognitif atau pikun. Meskipun demensia mempengaruhi jutaan orang, hal ini bukanlah bagian normal dari proses penuaan, menurut National Institute on Aging.
Jadi, meskipun demensia mungkin terasa seperti keadaan di luar kendali kita, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga pikiran tetap tajam.
Kabar baiknya, langkah yang perlu dilakukan ini bukanlah hal yang sulit. Faktanya, sebuah studi baru menemukan bahwa olahraga empat menit saja dapat membantu menjaga otak tetap muda.
Baca juga: Faktor-faktor Gaya Hidup yang Bisa Cegah Risiko Demensia di Usia Tua
Olahraga 4 menit bisa membantu kesehatan otak
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer's Disease ini mengamati efek aktivitas fisik sedang dan berat pada otak dari 10.125 partisipan sehat berusia antara 18 dan 97 tahun (usia rata-rata 53 tahun). Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di Pacific Brain Health Center (PBHC) di Providence Saint John's Health Center di California.
Yang menarik, 7.606 peserta yang dilaporkan rutin melakukan aktivitas fisik seperti berlari, berjalan kaki, atau berolahraga, memiliki volume otak yang lebih besar, menurut siaran pers pada 11 Desember 2023. Hal ini berlaku untuk peserta dari segala usia —termasuk bagi mereka yang berolahraga kurang dari empat menit sehari (atau 25 menit per minggu).
Cyrus A. Raji, MD, peneliti utama dan profesor radiologi dan neurologi di Universitas Washington di St. Louis, mengatakan bahwa para peneliti penasaran dengan efek dari "ambang batas olahraga yang sangat rendah", karena target yang lebih besar yaitu 10.000 langkah jalan kaki atau 150 menit olahraga setiap minggu bisa jadi sulit untuk dipenuhi.
Mereka mengidentifikasi 25 menit per minggu sebagai jumlah yang “tampaknya dapat dicapai” oleh sebagian besar orang.
Baca juga: Cegah Risiko Demensia sejak Dini, Lakukan Perubahan Pola Hidup Ini
Perubahan volume otak karena olahraga
Para peneliti menentukan volume otak dengan menggunakan pemindaian MRI seluruh tubuh dan kemudian menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu membandingkannya dengan kebiasaan berolahraga.
Baik pria maupun wanita yang berolahraga setidaknya 25 menit memiliki volume otak yang lebih besar —dan meskipun perbedaannya tidak terlalu besar, Raji mengatakan bahwa perbedaan tersebut masih signifikan.
Ketika melihat lebih jauh pada jaringan otak, para peneliti menemukan bahwa orang yang berolahraga memiliki volume otak yang lebih besar di “area utama”. Ini termasuk materi abu-abu, yang membantu memproses informasi, dan hipokampus, yang berhubungan dengan memori.
Materi abu-abu ini cenderung menyusut seiring bertambahnya usia, berpotensi meningkatkan risiko penurunan kognitif dan demensia.
“Penelitian kami mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa aktif secara fisik baik untuk otak,” kata Raji. “Olahraga tidak hanya menurunkan risiko demensia tetapi juga membantu menjaga ukuran otak, yang sangat penting seiring bertambahnya usia.”
Baca juga: 3 Aktivitas Sederhana yang Bantu Kurangi Risiko Demensia
Jalan 4000 langkah
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa melakukan kurang dari 4.000 langkah sehari dapat berdampak positif pada kesehatan otak. “Ini jauh lebih sedikit dibandingkan 10.000 langkah yang sering disarankan, sehingga membuatnya lebih dapat dicapai oleh banyak orang,” David Merrill, MD, rekan penulis studi dan direktur PBHC.
Perlu diketahui bahwa penelitian ini bersifat asosiasional, yang berarti tidak jelas apakah olahraga secara langsung menyebabkan otak lebih besar dan bagaimana tepatnya olahraga dapat menyebabkan hal tersebut.
Namun, para peneliti mengatakan bahwa mereka optimis dengan hasil ini, yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi peradangan di otak dan juga membantu menciptakan sel-sel otak dan pembuluh darah baru.
Raji secara khusus mengatakan bahwa olahraga dapat memfasilitasi "cadangan struktural otak" untuk melindungi kita ketika ukuran otak menurun seiring bertambahnya usia.
“Dengan pemindaian pencitraan yang komprehensif, penelitian kami menggarisbawahi sinergi yang saling berhubungan antara tubuh dan otak. Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik berpengaruh pada penuaan otak yang lebih sehat,” penulis senior Raj Attariwala, MD, ahli radiologi dan dokter kedokteran nuklir.
"Penelitian ini menyoroti cara mudah untuk menjaga kesehatan otak kita: tetap aktif! Baik itu jalan kaki setiap hari atau olahraga favorit, aktivitas fisik secara teratur dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan otak kita."
Baca juga: 7 Kebiasaan Baik untuk Turunkan Risiko Demensia
Terkini Lainnya
- 9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak...
- 10 Tips Kembali Berolahraga Setelah Libur...
- Ini Waktu Terbaik Berolahraga bagi Orang...
- 4 Olahraga Mudah di Rumah, Bantu...
- Stop Lakukan 3 Hal Ini Jika...
- Dampak Negatif dan Positif Mengenakan Heels...
- 5 Aksesori Rambut yang Tetap Stylish...
- 3 Rekomendasi Latihan Otot dari Dokter...
- Belanja Fesyen Ramadhan-Lebaran Salah Satu Tertinggi di Tokopedia dan TikTok
- Kapan Masa Tantrum pada Anak Berakhir?
- 6 Kesalahan Orangtua Saat Mengatasi Anak Tantrum
- Samba, Gazelle, dan Spezial, Tiga Sepatu Adidas yang Kembali Populer
- Apakah Sepatu Lari Bisa Digunakan untuk Naik Gunung?
- 65 Persen Anak yang Main Gawai Lebih dari 20 Menit Alami Tantrum
- Anti-Gerah, Pilih Baju dengan Bahan-bahan Ini Saat Cuaca Panas
- 4 Item Fesyen Wajib Punya buat Mix and Match Ngantor
- Wajib Punya! Ini Warna-warna Andalan untuk Outfit ke Kantor
- Seberapa Sering Harus Mencuci Kuas Makeup?
- Alasan Kris Dayanti Lebih Suka Bulu Mata Palsu daripada Eyelash Extension
- Aksesori Bunga Kering di Stellar Coronae, Berapa Harganya?
- Kris Dayanti Beberkan 2 Tips Bulu Mata Palsu Tak Mudah Lepas
- Tips Retouch Lipstik Aaliyah Massaid, Hapus Dulu Pakai Makeup Remover
- Ketahui, 5 Tanda Tantrum pada Anak yang Perlu Diwaspadai