Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang
JAKARTA, - Belanja baju baru sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang, terutama bagi para perempuan.
Saking hobinya, setiap baju yang dilihat di mal atau di e-commerce dibeli untuk menambah koleksi pakaian di lemari.
Namun, kebiasaan itu ternyata tak dilakukan oleh salah satu keturunan Keraton Mangkunegaran Solo, Rania Yamin.
Rania mengaku, ia sangat jarang berbelanja pakaian. Bahkan, biasanya ia membeli pakaian baru dalam jangka waktu dua tahun sekali.
Baca juga: Ingin Mulai Berkain untuk Sehari-hari? Ini Tips dari Rania Yamin
“Sehari-hari kebanyakan pakai baju eyang aku, mamaku. Jarang banget beli baju, terakhir tuh waktu itu beli kemeja di mal, karena keburu-buru bajuku ketumpahan sesuatu. Abis itu ya enggak pernah beli lagi, kayaknya dua tahun sekali deh bisa dihitung,” kata Rania kepada saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2024).
Hal itu dilakukan Rania karena memang dirinya lebih suka dan merasa lebih nyaman ketika mengenakan baju-baju lawas.
“Aku lebih suka model dan motif baju lama, dibanding yang sekarang cuma polos-polos doang. Jadi aku memang lebih nyaman pakai (baju) yang dulu-dulu sih, karena aku suka keunikan vintage-nya kain zaman dulu,” jelas Rania.
Rania menjelaskan, kebiasaannya ini sudah terbentuk sejak dirinya masih kecil.
Sejak dirinya berusia 3 tahun, Rania sering datang ke berbagai acara dengan mengenakan outfit kebaya. Kebiasaannya ini pun selalu dilakukan sampai saat ini.
Baca juga: Rania Yamin Ceritakan Awal Dirinya Suka Pakai Kebaya untuk Sehari-hari
Jika ia ingin membeli baju, Rania biasanya akan membeli dengan cara thrifting secara online.
“Aku tuh sering banget nge-thrift online, biasanya aku thrift baju-baju yang dari Bali, itu bagus-bagus banget, tapi ya enggak sering. Jarang banget,” tambahnya.
Perempuan 21 tahun itu awalnya tak menyadari bahwa yang ia lakukan ini dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Namun, saat ini, dirinya merasa bersyukur karena sudah memberikan dampak baik untuk lingkungan.
“Awalnya aku hanya menyadari bahwa yang aku lakukan ini (berkebaya) itu ya cuma sebagai bentuk melestarikan budaya sendiri dan nenek moyang. Tapi lama kelamaan, wah iya ya, dengan aku enggak beli baju-baju dari brand fast fashion, ternyata aku jadi lebih menghargai diri sendiri dan sekitar juga,” pungkasnya.
Terkini Lainnya
- Rania Yamin Ceritakan Awal Dirinya Suka...
- Ingin Mulai Berkain untuk Sehari-hari? Ini...
- Kenapa Penting untuk Memperbaiki Baju Dibanding...
- 7 Tips Memakai Baju Koko Saat...
- 5 Ide Outfit Lebaran Perempuan Pakai...
- Salah Satu Butik di Jakarta Ini...
- Apakah Baju Pengantin dan Tunangan Adat...
- Jenis Kain Songket Berdasarkan Bahannya, Apa...
- Kapan Masa Tantrum pada Anak Berakhir?
- 6 Kesalahan Orangtua Saat Mengatasi Anak Tantrum
- Samba, Gazelle, dan Spezial, Tiga Sepatu Adidas yang Kembali Populer
- Apakah Sepatu Lari Bisa Digunakan untuk Naik Gunung?
- 65 Persen Anak yang Main Gawai Lebih dari 20 Menit Alami Tantrum
- Anti-Gerah, Pilih Baju dengan Bahan-bahan Ini Saat Cuaca Panas
- 4 Item Fesyen Wajib Punya buat Mix and Match Ngantor
- Wajib Punya! Ini Warna-warna Andalan untuk Outfit ke Kantor
- Seberapa Sering Harus Mencuci Kuas Makeup?
- Alasan Kris Dayanti Lebih Suka Bulu Mata Palsu daripada Eyelash Extension
- Aksesori Bunga Kering di Stellar Coronae, Berapa Harganya?
- Kris Dayanti Beberkan 2 Tips Bulu Mata Palsu Tak Mudah Lepas
- Tips Retouch Lipstik Aaliyah Massaid, Hapus Dulu Pakai Makeup Remover
- Ketahui, 5 Tanda Tantrum pada Anak yang Perlu Diwaspadai
- Kandungan Ceramide Pada Lip Cream Bisa Melembapkan Bibir