Berbagai Jenis Diet Populer, Mana yang Paling Cocok untukmu?
- Tren diet sering kali berulang, yang lama jadi baru lagi, entah karena temuan baru, atau populer kembali karna ada selebritas yang berhasil melakukannya.
Faktanya, pola makan yang dikembangkan seabad lalu, seperti diet keto, serta pola makan yang jauh lebih tua, misalnya diet paleo, justru menduduki peringkat sebagai pola makan yang paling banyak dicari di Google.
Tampaknya para pelaku diet menemukan kenyamanan pada hal-hal yang sudah biasa, mudah dilakukan, lebih sehat, dan bukan sekadar tren.
Jadi, apa sajakah diet populer yang benar-benar berhasil? Dan apakah cara diet tersebut akan membuat kita lebih sehat?
Kenyataannya, 5 diet teratas yang paling banyak dicari semuanya menawarkan manfaat yang terbukti, meski ada beberapa keraguan. Apa yang ideal bagi orang lain mungkin bukan pilihan terbaik bagi kamu berdasarkan riwayat kesehatan.
Jadi yang terbaik adalah mencari diet yang paling cocok, dan cobalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet atau membuat perubahan radikal pada pola makanmu.
Baca juga: Jangan Asal, Ini 5 Tips Memilih Diet yang Tepat untuk 2024
Diet yang populer
Lalu apa saja diet yang paling banyak dicari?
Diet keto
Diet keto menekankan pada mengonsumsi makanan tinggi lemak dibandingkan makanan yang jumlah kalorinya berasal dari protein dan karbohidrat. Sebagai alat penurun berat badan, ini sangat efektif.
Bagaimana cara kerjanya? Ya, pola makan pada dasarnya menyesuaikan apa yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar. Biasanya, sistem Atubuh menggunakan glukosa untuk dibakar menjadi energi, yang berasal dari makan karbohidrat. Namun, diet keto menghilangkan sumber energi tersebut.
Hal ini mendorong tubuh menuju apa yang disebut ketosis, sebuah proses dimana tubuh mengganti glukosa dengan membakar lemak sebagai bahan bakar. Cara ini meningkatkan metabolisme, menjaga gula darah tetap rendah, mengikis lemak (karena dijadikan sumbr energi), dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Diet ini mungkin ideal untuk orang yang memiliki BMI > 30 (mengalami obesitas) dan sedang mencoba menurunkan berat badan. Diet keto juga dipandang bermanfaat bagi mereka yang mencoba melawan diabetes tipe 2 atau epilepsi. (Diet keto sebenarnya dimulai seabad yang lalu sebagai pengobatan epilepsi.)
Namun, ada sesuatu yang perlu kita ketahui: Transisi ke diet keto bisa jadi sulit. Efek sampingnya bisa berupa “keto flu” dan “keto breath” yang membuat bau nafas tidak sedap.
Meskipun populer, diet keto mendapat tinjauan beragam dari para profesional medis. Kehati-hatian untuk menjalankannya dianjurkan dan kerap disarankan agar tidak dilakukan dalam waktu yang lama.
Baca juga: Lihat, 7 Hal yang Bisa Terjadi pada Tubuh saat Jalani Diet Keto
Puasa Intermiten
Terkini Lainnya
- Jangan Asal Ikuti Diet ala Selebritas,...
- 5 Tips Diet Sehat Usai Lebaran,...
- Tak Makan Nasi dan Tepung-tepungan, Bobot...
- 4 Langkah Sederhana Detoksifikasi Tubuh Setelah...
- Stop Lakukan 3 Hal Ini Jika...
- Turun Berat Badan 30 Kg dengan...
- Psoriasis dan Diet: Bagaimana Makanan Mempengaruhi...
- Dampak Negatif dan Positif Mengenakan Heels...
- Kapan Masa Tantrum pada Anak Berakhir?
- 6 Kesalahan Orangtua Saat Mengatasi Anak Tantrum
- Samba, Gazelle, dan Spezial, Tiga Sepatu Adidas yang Kembali Populer
- Apakah Sepatu Lari Bisa Digunakan untuk Naik Gunung?
- 65 Persen Anak yang Main Gawai Lebih dari 20 Menit Alami Tantrum
- Anti-Gerah, Pilih Baju dengan Bahan-bahan Ini Saat Cuaca Panas
- 4 Item Fesyen Wajib Punya buat Mix and Match Ngantor
- Wajib Punya! Ini Warna-warna Andalan untuk Outfit ke Kantor
- Seberapa Sering Harus Mencuci Kuas Makeup?
- Alasan Kris Dayanti Lebih Suka Bulu Mata Palsu daripada Eyelash Extension
- Aksesori Bunga Kering di Stellar Coronae, Berapa Harganya?
- Kris Dayanti Beberkan 2 Tips Bulu Mata Palsu Tak Mudah Lepas
- Tips Retouch Lipstik Aaliyah Massaid, Hapus Dulu Pakai Makeup Remover
- Ketahui, 5 Tanda Tantrum pada Anak yang Perlu Diwaspadai
- Kandungan Ceramide Pada Lip Cream Bisa Melembapkan Bibir