luxdomini.net

4 Hal Penting Tentang Lari di Usia 50 Tahun, Belajar dari Kasus Menkes Budi

Budi Gunadi terkena hipoglikemia karena berlari pagi meski kurang tidur.
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dikenal menyukai olahraga lari.

Meski usianya tak lagi muda, ia tetap aktif berolahraga demi menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Namun, belum lama ini Budi mengunggah informasi melalui akun Instagram pribadinya bahwa ia sempat terjatuh di kamar mandi lantaran mengalami hipoglikemia setelah lari.

Baca juga: Seperti Menkes Budi, Ini Bahaya Olahraga Berlebihan hingga Sebabkan Hipoglikemia

Pria berusia 60 tahun itu memaksakan diri lari 7 kilometer meski sedang dalam kondisi kelelahan.

Lalu, apa hal yang perlu diketahui jika ingin lari di usia 50 tahun ke atas? Berikut ulasannya.

Hal penting sebelum lari di usia 50 tahun ke atas

Namun, melansir Web MD, orangtua juga perlu beraktivitas fisik.

Normalnya, orang dewasa perlu melakukan aktivitas sedang selama minimal 150 menit setiap minggu.

Namun, terdapat pula beberapa hal yang harus diketahui saat ingin berolahraga lari di usia yang tak lagi muda.

Berikut tiga hal yang harus diketahui tentang lari saat berusia 50 tahun:

1. Ketahui batas kemampuan

Meski dianjurkan untuk sering melakukan aktivitas fisik seperti berlari, memahami batas kemampuan tubuh juga tetap penting.

Seiring bertambahnya usia, daya tahan dan kekuatan otot bisa menurun.

Oleh karena itu, memaksakan diri untuk berlari terlalu jauh atau terlalu cepat dapat meningkatkan risiko cedera.

Baca juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Alami Hipoglikemia sampai Jatuh di Kamar Mandi

2. Ketahui langkahmu

Setiap orang memiliki gaya melangkah yang berbeda-beda.

Beberapa orang secara alami menggunakan tumit untuk menyentuh tanah.

Di sisi lain, ada juga yang menggunakan jari kaki untuk menyentuh tanah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat