Bagaimana Cara Memulihkan Trauma Korban Kekerasan dalam Hubungan?

- Mengalami kekerasan dalam hubungan dapat meninggalkan luka mendalam, baik secara fisik maupun emosional.
Trauma akibat kekerasan ini sering kali memengaruhi berbagai aspek kehidupan korban, sehingga proses pemulihannya membutuhkan pendekatan yang menyeluruh.
Psikolog Agata Paskarista mengungkap, setiap bentuk kekerasan dalam hubungan dapat berdampak jangka panjang terhadap korban.
Baca juga: Mungkinkah Pasangan yang Melakukan Kekerasan Bisa Berubah?
Oleh karena itu, korbannya harus segera melakukan proses pemulihan. Bagaimana caranya? Simak penjelasan berikut ini.
Cara memulihkan trauma korban kekerasan dalam hubungan
1. Pemulihan fisik sesuai dengan jenis kekerasan
Agata menyebutkan, hal pertama yang bisa dilakukan korban yaitu mengidentifikasi jenis kekerasan dan memfokuskan pemulihan sesuai jenis kekerasan yang dialami.
Jika kekerasan yang dialami bersifat fisik, korban perlu mendapatkan perawatan medis yang tepat.
Namun, trauma tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga mempengaruhi aspek emosional korban. Maka, perhatian terhadap kondisi mental korban juga sangat penting dalam proses pemulihan.
"Kalau mendapatkan kekerasan fisik, tentunya ada pemulihan fisik. Jadi pemulihan utamanya bergantung pada jenis kekerasan yang mereka alami," kata Agata kepada , Jumat (31/1/2025).
Baca juga: Kenali 5 Tanda Pasangan yang Berpotensi Melakukan Kekerasan Saat Cemburu
2. Mencari dukungan profesional
Ia menekankan, sangat penting untuk mendapatkan bantuan profesional dalam memproses trauma akibat kekerasan.
Psikolog atau psikiater dapat membantu korban memahami dan mengatasi trauma yang dialami.
Dengan pendekatan yang tepat, korban dapat membangun kembali rasa percaya diri dan mengembangkan mekanisme coping yang lebih sehat.
3. Tidak menyalahkan diri sendiri
Seringkali, korban kekerasan menyalahkan diri mereka atas kejadian yang menimpa mereka.
Padahal, kekerasan yang dialami bukanlah kesalahan korban, melainkan sepenuhnya tanggung jawab pelaku.
"Korban perlu memahami bahwa kekerasan yang mereka alami bukanlah kesalahan mereka, itu murni kesalahan pelaku. Jadi jangan menyalahkan diri sendiri," tegasnya.
Langkah awal yang tak kalah penting dalam proses pemulihan trauma yaitu dengan menghapus perasaan bersalah dan menyadari bahwa kekerasan tersebut bukan kesalahan korban.
Terkini Lainnya
- 3 Tips Mix and Match Tas dan Outfit agar Tetap Stylish
- Konser di Jakarta, Ini 4 Ide OOTD Kasual Joshua Hong SEVENTEEN
- Kompak, Gen Z dan Milenial Utamakan Fungsi Saat Membeli Tas Baru
- 3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Tas
- 3 Tips Merawat Tas Supaya Awet Bertahun-tahun
- Bagaimana Cara Mengecek BPOM pada Skincare? Ikuti 3 Cara Ini
- Cerita Diet Elise, Sukses Turun Bobot 36 Kg Tanpa Diet Ketat
- 3 Perbedaan Tren Pernikahan Dulu vs Sekarang, Mana Lebih Menarik
- Seberapa Sering Harus Berlari di Usia 50 Tahun ke Atas?
- Rahasia Amanda Rawles Tampil Percaya Diri Eksolplorasi Warna Makeup
- Gelar Konser di Jakarta, Intip 5 Gaya SEVENTEEN Saat Tampil di Beberapa Negara
- Koleksi Cincin Pernikahan Eksklusif dengan Promo Menarik dari The Palace Jeweler Ada di Bridestory Market 2025
- Monica Ivena Bagikan Tips Padu Padan Gaun dan Perhiasan untuk Tampil Elegan
- Sering Dikira Sama, Kenali Perbedaan Promise Ring dan Couple Ring
- Monica Ivena Ungkap Tantangan dalam Merancang Perhiasan