luxdomini.net

Indonesia 4 Besar di Dunia untuk Kasus Pornografi Anak, Orangtua Harus Apa?

Ilustrasi anak yang tidak sengaja mengakses konten pornografi di internet.
Lihat Foto

- Indonesia tercatat sebagai negara keempat di dunia dengan kasus pornografi anak terbanyak.

Hal ini tentu menjadi kekhawatiran orangtua yang memiliki anak-anak dengan usia rentan.

“Teman-teman sekalian, tentu bukan tanpa alasan mengingat Indonesia saat ini terdata sebagai negara keempat terbesar di dunia dalam ranah konten-konten pornografi untuk anak,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid dalam konferensi pers di Kemendikdasmen, Jakarta, Minggu (2/2/2025).

“Ini belum menyinggung perjudian online yang juga menyasar anak-anak, perundungan, kekerasan seksual terhadap anak dan juga aspek-aspek negatif lainnya,” tambahnya.

Merujuk pedoman 'Seri Pendidikan Orang Tua: Mendampingi Anak Menghadapi Bahaya Pornografi' yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada beberapa cara untuk melindungi anak dari bahaya pornografi. 

Baca juga: Kementerian Komdigi: Indonesia Masuk 4 Besar Dunia dalam Kasus Pornografi Anak

Mencegah anak terpapar pornografi

1. Mendampingi anak ketika mengakses internet

Orangtua wajib mendampingi anak saat menggunakan ponsel atau tablet ketika mengakses internet.

Meskipun sulit karena harus mengawasi terus menerus, setidaknya itu merupakan cara untuk memastikan bahwa anak tidak mengakses konten pornografi. 

2. Beri pemahaman

Apabila anak ketahuan mengakses situs pornografi, orangtua diimbau untuk mengajak anak berdialog dan menjelaskan dampak pornografi.

Meskipun studi Australian Childhood Foundation menemukan bahwa rata-rata usia pertama kali terpapar pornografi adalah 11 tahun, namun tidak ada salahnya memberi tahu dengan pemahaman yang lebih halus sekalipun usia anak masih di bawah usia tersebut.

Terutama jika risiko paparan pornografi sudah terjadi.

Secara umum, penting bagi orangtua untuk mengajari anak sedini mungkin tentang internet yang sehat dan pendidikan seksual sesuai usia anak.

Internet sehat yang dimaksud merupakan internet yang digunakan untuk mencari tahu seputar pengetahuan bukan tentang hal-hal yang tidak bermanfaat atau negatif. 

Baca juga: 6 Dampak Buruk Media Sosial bagi Anak, Perubahan Perilaku hingga Pornografi

4. Buka ruang dialog dengan anak

Menurut Psikolog Hening Widyastuti, orangtua harus membuka dialog tentang peran internet yang harus digunakan dengan hal positif.

"Lebih welcome untuk membuka dialog serta sharing bersama anak-anak mereka. Orangtua lebih proaktif mendekati anak-anak mereka," kata Hening Widyastuti seperti dalam artikel

5. Memasang aplikasi pengaman pada gawai

Orangtua harus berperan dalam mencegah anak terpapar pornografi. Salah satunya dengan cara memasang aplikasi pengaman pada gawai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat