luxdomini.net

3 Manfaat Mengajarkan Anak Berpikir Kritis sejak Dini

Ilustrasi anak dengan kemampuan berpikir kritis.
Lihat Foto

- Mengajarkan berpikir kritis pada anak sejak usia dini tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan individu mereka, tetapi juga bagi lingkungan sosial.

Berikut adalah beberapa alasan pentingnya menanamkan kemampuan berpikir kritis pada anak menurut Psikolog, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, MPsi.

Baca juga: 4 Langkah Membangun Pola Pikir Kritis pada Anak, Orangtua Harus Tahu

Manfaat mengajarkan anak berpikir kritis

1. Mampu melihat berbagai perspektif

Menurutnya, memiliki pola pikir kritis berarti anak tidak memberikan penilaian terhadap suatu hal secara langsung, melainkan melalui berbagai sudut pandang.

“Anak tersebut akan menelaah dari berbagai sudut pandang,” ujar psikolog yang dikenal dengan sapaan Bunda Romi ini kepada , Minggu (19/01/2025).

Misalnya, ketika anak mengevaluasi makanan, mereka mungkin berpikir bahwa makanan tersebut tidak buruk, hanya saja lidah mereka belum terbiasa.

Baca juga: 8 Negara yang Batasi Penggunaan Gadget pada Anak, Terbaru Singapura

Kemampuan melihat sesuatu dari berbagai perspektif ini sangat penting untuk membangun rasa empati dan pemahaman terhadap orang lain.

2. Mampu menganalisis masalah

Dengan berpikir kritis, anak dapat berpikir secara jernih, mendalam, dan tuntas, serta mampu mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi alternatif.

“Keterampilan berpikir kritis akan membantu anak mengembangkan life skills yang sangat penting, seperti kemampuan memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan memahami dampak dari tindakan mereka,” jelasnya.

Dengan berpikir kritis, anak tidak hanya melihat masalah di permukaan, tetapi juga menganalisisnya secara mendalam.

Baca juga: 5 Cara Efektif Mencegah Anak Kecanduan HP

3. Berpikir sebelum bertindak

Setelah melihat dari berbagai perspektif dan menganalisis masalah secara mendalam, anak dapat menentukan jawaban atau solusi yang lebih bijak.

Misalnya, ketika mendapatkan makanan yang kurang disukai, anak akan bertindak dengan lebih rasional bila dia mampu berpikir kritis.

“Daripada mengatakan ‘tidak enak’, anak mengatakan 'aku enggak biasa makan ini, aku enggak suka’,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat