luxdomini.net

Bukan Sekadar Keluhan, Pendapat Anak Bisa Jadi Tanda Kemampuan Berpikir Kritis

Ilustrasi anak menggunakan kacamata.
Lihat Foto

- Anak-anak cenderung lebih spontan dalam menyampaikan pendapatnya, termasuk soal makanan.

Ketika seorang anak mengatakan makanannya "tidak enak", hal ini kerap memicu reaksi negatif dari orang lain, terutama bagi yang memberi atau membuat makanan tersebut.

Alih-alih menganggapnya sebagai sekadar keluhan, sikap ini sebenarnya dapat menjadi indikator awal kemampuan berpikir kritis pada anak.

Baca juga: Jadi Orangtua, Gen Z Awal Lebih Kritis Soal Info Kesehatan

Menurut Psikolog, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, MPsi, kemampuan berpikir kritis pada anak ditandai dengan kebiasaan untuk tidak langsung memberikan penilaian terhadap sesuatu yang mereka alami atau amati.

“Tetapi, anak tersebut akan menelaah dari berbagai sudut pandang,” ujarnya kepada , pada Minggu (19/01/2025).

Anak-anak ini cenderung lebih hati-hati dalam menyimpulkan sesuatu. Mereka berusaha untuk memahami konteks sebelum memberikan pendapat atau mengambil keputusan.

“Misalnya, saat mengevaluasi makanan, anak mungkin menyimpulkan bahwa makanan tersebut bukan tidak enak, tetapi ia tidak terbiasa atau merasa tidak cocok,” contohnya.

“Sama saja seperti ketika orang Indonesia mencoba makanan Jepang misalnya, belum tentu langsung menyukai, karena lidahnya tidak terbiasa,” tambahnya.

Menurutnya, kemampuan anak untuk mengevaluasi sesuatu, seperti enak atau tidaknya makanan, biasanya berasal dari sudut pandang mereka sendiri.

Hal ini menunjukkan, mereka mampu mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat kesimpulan.

“Oleh karena itu, penting untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap pernyataan anak, tetapi lebih menanyakan detail, seperti apa yang membuat sesuatu terasa tidak enak baginya," tegasnya.

Hal ini tidak hanya membantu anak mengasah kemampuan berpikir kritis, tetapi juga mengajarkan mereka bahwa setiap pendapat atau evaluasi, perlu didasarkan pada analisis yang matang.

Baca juga: Mengapa Banyak Siswa Enggan Makan Sayur dari Makan Bergizi Gratis?

Dengan demikian, orangtua memiliki peran penting dalam mendampingi proses ini, terutama dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaikan pandangan mereka secara terbuka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat