Ayah Poligami Bisa Sebabkan Anak Rentan Depresi dan Tidak Percaya Diri

- Poligami memang diperbolehkan oleh agama. Namun tak bisa dipungkiri, poligami berdampak buruk pada psikologis anak.
Isu poligami saat ini sedang ramai dibicarakan, pasca Pemerintah Jakarta mengeluarkan aturan yang memperbolehkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta berpoligami.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian.
Baca juga: ASN Jakarta Boleh Poligami, Waspada Dampaknya pada Anak
Melihat isu poligami ini, Psikolog Klinis di bidang keluarga, parenting, pasangan, dan orang dewasa, Ratih Ibrahim, M.M menyebutkan, poligami dapat memicu kecemasan atau depresi pada anak, saat anak mengalami kondisi tertentu.
Kondisi yang dimaksud di antaranya ialah, jika anak merasa ditinggalkan, khususnya oleh seorang ayah yang memilih memiliki seorang istri lagi.
"Anak merasa ditinggalkan atau diabaikan. Lalu anak cenderung rawan depresi jika lingkungan rumah penuh konflik (antara hubungan istri pertama dan kedua) atau ketidakpastian," jelas Ratih kepada , Selasa (21/1/2025).
Selain itu, depresi pada anak akan sangat mungkin terjadi jika anak mengalami bullying, akibat ayahnya berpoligami.
Pasalnya, dalam budaya masyarakat Indonesia, tidak semua orang bisa menerima keputusan seaworang untuk poligami.
Hal inilah yang membuat anak rentan di-bully, karena struktur keluarga yang berbeda.
"Dampaknya akan lebih signifikan jika tidak ada upaya dari orangtua untuk memberikan rasa aman, pemahaman, dan dukungan emosional yang cukup bagi anak," tuturnya.
Ratih yang sekaligus CEO dan Founder dari Personal Growth ini menekankan, seorang ayah yang memutuskan untuk poligami akan berisiko membuat anak merasa tidak diperhatikan, hingga akhirnya bisa kehilangan koneksi emosional dengan sang ayah.
Baca juga: Aturan ASN Boleh Poligami, Orangtua Perlu Pikirkan 4 Dampak Ini terhadap Anak
Oleh sebab itu Ia menyarankan, sebelum memutuskan berpoligami, pahami dulu dampaknya pada anak, sehingga masa depan anak bisa tetap terjaga.
"Orangtua perlu mempertimbangkan berbagai aspek sebelum berpoligami," pungkasnya.
Terkini Lainnya
- Apakah Tes MBTI Akurat? Ini Kata Ahli dan Deskripsinya
- Gaya Ikonik Mendiang Kim Sae-ron dan Won Bin dalam "The Man from Nowhere"
- Ronaldo ke Kupang Diajak Aktris Cote de Pablo, Siapa Dia?
- Zodiak Taurus Februari 2025: Karier Bersinar, Keuangan Harus Dikontrol
- 6 Cara Kabur dari Rutinitas Tanpa Harus Bepergian Jauh
- Bulking Saat Puasa, Aman atau Tidak?
- Survei: 62 Persen Orang Merasa Kesepian Meski di Tengah Keramaian
- Seperti Mahalini, Ini Alasan Banyak Orangtua Rahasiakan Wajah Bayinya
- Terapkan Sustainable Fashion, Kami Idea Manfaatkan Sisa Bahan Fesyen
- Remaja Rentan Merasa Kesepian, Ini Alasannya
- Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Kenang 9 Gaya Ikoniknya di Film dan Drama
- Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?
- Gelar "Fan Meeting" di Jakarta, Hwang In Youp Ungkap "Outfit" Andalannya
- Pernah Dialami Kim Sae Ron Sebelum Meninggal, Apa Itu "Culture Cancel"?
- Arti Nama Anak Mahalini dan Rizky Febian, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian