Jangan Lepas Balita di Lingkungan Berisiko, Awasi dengan 8 Langkah Ini

- Tragedi tenggelamnya balita kembar di Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Jumat (10/1/2025) menjadi perbinvangan.
Dikabarkan, balita kembar yang berusia kurang lebih satu tahun itu tercebur ke kolam ikan depan rumahnya ketika orangtua sang balita sedang tidur siang di dalam rumah.
Kejadian tragis ini mengingatkan pentingnya pengawasan ekstra terhadap balita, terutama dalam situasi di mana mereka memiliki akses ke lingkungan berisiko.
Baca juga: Kisah Tragis Balita Kembar Meninggal di Kolam Ikan Depan Rumah Saat Orangtuanya Tidur Siang
Menurut Psikolog Anak, Gloria Siagian M. Psi., pengawasan ekstra perlu diterapkan untuk menjamin keselamatan balita.
“Anak-anak umur segini kan memang pembelajarannya dari sistem sensorik. Jadi yang perlu dilakukan orangtua adalah lebih berhati-hati,” ujar Gloria kepada , Kamis (16/01/2025).
Untuk meminimalisasi potensi anak terluka atau celaka, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua.
Pengawasan anak di lingkungan berisiko
1. Awasi keamanan di area berbahaya
Mengamankan area seperti tangga dan kolam merupakan langkah utama dalam melindungi balita.
“Misalnya kalau ada tangga, tangga harus diberikan pintu sehingga anak tidak bisa naik-turun secara sembarangan,” jelas psikolog yang akrab disapa Anggi itu.
Selain itu, ia menekankan bahwa kolam, baik kolam ikan maupun kolam renang, harus dipagari dengan baik untuk mencegah balita mendekat dan tercebur.
2. Kontrol akses masuk dan keluar
Pastikan pintu rumah selalu terkunci untuk menghindari anak keluar tanpa pengawasan.
“Tetapi kalau anak sudah bisa membuka pintu, berarti orangtua harus memasang slot pada pintu,” tambahnya.
Baca juga: Puasa Gadget Bisa Jadi Cara Orangtua Batasi Penggunaan Medsos pada Anak
Langkah sederhana ini dapat mengurangi risiko anak keluar rumah dan menghadapi bahaya di luar.
3. Lindungi dari sudut tajam
Perabotan rumah tangga seperti meja sering kali memiliki sudut tajam yang berpotensi melukai anak.
“Lindungi anak dari sudut-sudut yang tajam, misalnya sudut meja. Sekarang, sudah ada barangnya, orangtua bisa beli,” saran Anggi.
4. Hindarkan dari bahaya di dapur
Dapur adalah salah satu area yang berisiko tinggi bagi balita.
Terkini Lainnya
- Zodiak Taurus Februari 2025: Karier Bersinar, Keuangan Harus Dikontrol
- 6 Cara Kabur dari Rutinitas Tanpa Harus Bepergian Jauh
- Bisakah Bulking Saat Puasa? Aman atau Tidak?
- Survei: 62 Persen Orang Merasa Kesepian Meski di Tengah Keramaian
- Seperti Mahalini, Ini Alasan Banyak Orangtua Rahasiakan Wajah Bayinya
- Terapkan Sustainable Fashion, Kami Idea Manfaatkan Sisa Bahan Fesyen
- Remaja Rentan Merasa Kesepian, Ini Alasannya
- Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Kenang 9 Gaya Ikoniknya di Film dan Drama
- Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?
- Gelar "Fan Meeting" di Jakarta, Hwang In Youp Ungkap "Outfit" Andalannya
- Pernah Dialami Kim Sae Ron Sebelum Meninggal, Apa Itu "Culture Cancel"?
- Arti Nama Anak Mahalini dan Rizky Febian, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian
- Daftar Nama Bayi Seleb Indonesia yang Lahir di Tahun 2025 dan Artinya
- Ide Model Rambut Butterfly dari 5 Artis K-Pop, Ada Jennie Blackpink
- Model Rambut Butterfly dan Selebritas yang Pernah Mengenakannya