Tak Harus Nasi, Apa Alternatif Karbohidrat di Makan Bergizi Gratis?

– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah bertujuan untuk memberikan makanan yang tidak hanya sehat tetapi juga beragam.
Dari beberapa foto menu yang beredar di media sosial, sumber karbohidrat yang ada pada mayoritas menu tersebut adalah nasi.
Padahal, Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat, DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum mengatakan, sumber karbohidrat tidak harus selalu nasi.
Baca juga: Porsi Nasi di Makan Bergizi Gratis Dianggap Terlalu Banyak, Bagaimana Idealnya?
Ada berbagai alternatif sumber karbohidrat lainnya juga dapat dimasukkan dalam menu program ini.
“Pemerintahnya sendiri lewat jubir presiden juga sudah mengatakan kalau karbohidratnya bukan cuma nasi. Bisa kentang, papeda, makanan khas di Indonesia Timur,” ujar Tan kepada , Sabtu (11/1/2025).
Ia menyarankan, ada beberapa pilihan alternatif sumber karbohidrat pengganti nasi seperti ubi, jagung, kentang, atau singkong.
Variasi sumber karbohidrat ini tidak hanya memberikan manfaat gizi, tetapi juga memperkenalkan keragaman pangan lokal kepada anak-anak.
“Boleh-boleh saja kalau memang nasinya diganti dengan karbohidrat seperti ubi, jagung, kentang, atau singkong, itu bagus sekali untuk anak,” katanya.
Namun, Tan menyoroti satu hal penting yang kerap terabaikan, yaitu kebiasaan makan anak.
Anak-anak yang terbiasa makan nasi sebagai karbohidrat utama mungkin sulit menerima penggantinya tanpa proses pengenalan terlebih dahulu.
“Tapi pertanyaannya, anak bakal makan tidak? Kalau anak-anak itu tidak biasa makan karbohidrat lain selain nasi, tidak mungkin suka juga mereka,” ujarnya.
Baca juga: Keluhan Makanan Basi di Menu Makan Bergizi Gratis, Apa Dampaknya jika Dikonsumsi Anak?
Untuk itu, ia menegaskan, perlu diadakan program edukasi atau sosialisasi yang mengajak anak untuk gemar mengkonsumsi sayuran, sebelum implementasi menu.
“Harus ada yang namanya pre-education program. Kalau tidak biasa makan karbohidrat lain selain nasi, jangan harap mereka akan suka, jika tidak diberi tahap pengenalan,” katanya.
Program edukasi ini, harus melibatkan keluarga, sekolah, dan seluruh elemen yang berperan dalam mendukung keberhasilan program Makan Bergizi Gratis.
Terkini Lainnya
- Zodiak Taurus Februari 2025: Karier Bersinar, Keuangan Harus Dikontrol
- 6 Cara Kabur dari Rutinitas Tanpa Harus Bepergian Jauh
- Bisakah Bulking Saat Puasa? Aman atau Tidak?
- Survei: 62 Persen Orang Merasa Kesepian Meski di Tengah Keramaian
- Seperti Mahalini, Ini Alasan Banyak Orangtua Rahasiakan Wajah Bayinya
- Terapkan Sustainable Fashion, Kami Idea Manfaatkan Sisa Bahan Fesyen
- Remaja Rentan Merasa Kesepian, Ini Alasannya
- Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Kenang 9 Gaya Ikoniknya di Film dan Drama
- Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?
- Gelar "Fan Meeting" di Jakarta, Hwang In Youp Ungkap "Outfit" Andalannya
- Pernah Dialami Kim Sae Ron Sebelum Meninggal, Apa Itu "Culture Cancel"?
- Arti Nama Anak Mahalini dan Rizky Febian, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian
- Daftar Nama Bayi Seleb Indonesia yang Lahir di Tahun 2025 dan Artinya
- Ide Model Rambut Butterfly dari 5 Artis K-Pop, Ada Jennie Blackpink
- Model Rambut Butterfly dan Selebritas yang Pernah Mengenakannya