3 Hal yang Harus Dipahami Orangtua Saat Mendidik Anak Perempuan Remaja

- Mendidik anak perempuan usia remaja bukanlah tugas yang mudah. Pada usia ini, anak perempuan mulai mencari jati diri dan mengalami perubahan emosi.
Psikolog klinis keluarga Anna Surti Ariani, atau akrab disapa Nina, menjelaskan bahwa emosi remaja perempuan cenderung sangat labil, sehingga terkadang mereka sangat sensitif dan mudah tersinggung.
"Kondisi ini juga akibat dari perubahan hormon selama fase pubertas," ujar Nina saat dihubungi pada Selasa (15/1/2025).
Baca juga: Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Mengapa Remaja Perempuan Sulit Akur dengan Ibu?
Mereka juga ingin tahu banyak hal baru. Keingintahuan mereka terkadang disertai dengan tantangan, yang membuat hubungan dia dan orangtuanya merenggang.
Oleh karena itu, orangtua perlu mengetahui beberapa hal saat mendidik anak perempuan remaja.
Berikut adalah 3 hal yang perlu diketahui orangtua saat mendidik anak perempuan remaja menurut Nina.
1. Komunikasi Adalah Kunci
Anak perempuan usia remaja cenderung memiliki kebutuhan emosional yang lebih kompleks daripada laki-laki. Oleh karena itu, membangun komunikasi menjadi langkah pertama yang penting.
"Sebetulnya membangun komunikasi idealnya dilakukan sejak anak masih usia dini," jelas Nina.
Jika orangtua berusaha membangun komunikasi saat sang anak telah berusia remaja, usaha tersebut membutuhkan kerja keras.
Nina menambahkan, orangtua perlu membiasakan untuk meluangkan waktu untuk beraktivitas bersama anak.
Mereka lebih nyaman didekati, jika melakukan aktivitas yang mereka sukai, seperti berbelanja dan pergi ke salon.
2. Hormati Privasi Anak
Orangtua mungkin ingin terus bersama anak, tapi perlu diketahui bahwa anak juga ingin privasinya dihargai.
Baca juga: Penting untuk Kesehatan Mental, Pahami 5 Manfaat Detoks Digital bagi Remaja
Di masa remaja, anak perempuan mulai belajar untuk mengenali diri sendiri. Oleh karena itu, mereka membutuhkan ruang untuk menemukan jati diri.
Di masa itu juga, mereka tidak suka dikekang oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk orangtua.
"Kalau orangtua menerapkan aturan yang terlalu ketat, remaja tak tahan dan jadi memberontak," imbuh Nina.
Terkini Lainnya
- Ronaldo ke Kupang Diajak Aktris Cote de Pablo, Siapa Dia?
- Zodiak Taurus Februari 2025: Karier Bersinar, Keuangan Harus Dikontrol
- 6 Cara Kabur dari Rutinitas Tanpa Harus Bepergian Jauh
- Bulking Saat Puasa, Aman atau Tidak?
- Survei: 62 Persen Orang Merasa Kesepian Meski di Tengah Keramaian
- Seperti Mahalini, Ini Alasan Banyak Orangtua Rahasiakan Wajah Bayinya
- Terapkan Sustainable Fashion, Kami Idea Manfaatkan Sisa Bahan Fesyen
- Remaja Rentan Merasa Kesepian, Ini Alasannya
- Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Kenang 9 Gaya Ikoniknya di Film dan Drama
- Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?
- Gelar "Fan Meeting" di Jakarta, Hwang In Youp Ungkap "Outfit" Andalannya
- Pernah Dialami Kim Sae Ron Sebelum Meninggal, Apa Itu "Culture Cancel"?
- Arti Nama Anak Mahalini dan Rizky Febian, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian
- Daftar Nama Bayi Seleb Indonesia yang Lahir di Tahun 2025 dan Artinya
- Ide Model Rambut Butterfly dari 5 Artis K-Pop, Ada Jennie Blackpink