luxdomini.net

Dokter Gizi Imbau Program Makan Bergizi Gratis Perketat 6 Prinsip HACCP demi Kesehatan Anak

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tengah menyiaplan menu untuk program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Cimahi, Jawa Barat.
Lihat Foto

- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dianggap menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Indonesia menuju Generasi Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.

Namun, menu MBG di beberapa kota mendapatkan berbagai keluhan dari para siswa, mulai dari sayuran yang basi hingga lauk yang keras. 

Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum mengingatkan, pengelolaan makanan yang tidak sesuai standar keamanan, bisa berdampak buruk pada kesehatan anak. 

Baca juga: Curhatan Siswa SD Jakarta, Sayur Bayam Asam dan Berharap Susu di Menu Makan Bergizi Gratis

Ia mengimbau ,agar program ini terus memperketat penerapan prinsip keamanan pangan, seperti Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP), agar tidak ada lagi keluhan kualitas makanan yang buruk.

“Metode HACCP ini mengatur pengelolaan makanan harus sesuai standar keamanan dan higienitasnya mulai dari bahan makanan di pilih hingga sampai ke konsumen,” ujar dr. Tan, Sabtu (11/1/2025).

Lantas, apa saja yang poin penting penerapan HACCP tersebut?

1. Seleksi Bahan Pangan Saat Dibeli

Keamanan pangan harus dipastikan mulai dari pemilihan bahan dasar makanan yang tepat. 

Ia menambahkan, ada syarat-syarat tertentu yang harus diperhatikan saat membeli bahan makanan seperti ikan, daging, sayuran, dan bumbu dapur. 

Hal ini harus diperhatikan, agar makanan yang dikonsumsi anak terjamin kesegaran bahan dan keamanannya.

“Suatu titik penting di mana ketika bahan mentah itu tidak boleh yang sudah busuk ya. Bahan mentah tidak boleh yang sudah jamuran,” katanya.

2. Penyimpanan Bahan Makanan yang Tepat

Penyimpanan bahan makanan menjadi langkah krusial lainnya. Terlebih, Indonesia sebagai negara beriklim lembab, memiliki risiko tinggi terhadap bahan makanan yang mudah bulukan atau membusuk.

Jangan sampai makanan yang diterima anak-anak, berasal dari bahan baku masakan yang sudah tidak segar karena kesalahan penyimpanan.

Baca juga: Keluhan Makanan Basi di Menu Makan Bergizi Gratis, Apa Dampaknya Jika Dikonsumsi Anak?

“Bukan cuma beras, bahan makanan lain seperti daging dan bumbu dapur lainnya harus benar-benar tepat suhu dan cara penyimpanannya,” tegas dia.

3. Kebersihan Makanan Saat Dimasak

Standar kebersihan saat memasak menjadi hal wajib dalam penerapan HACCP. Tak hanya kebersihan bahan baku yang digunakan, tetapi juga kebersihan fasilitas masaknya. 

“Ketika bahan-bahan diracik, ada standarnya, misalnya tentang kebersihan tempat masaknya, peralatan makan yang dipakai,” jelas dr. Tan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat