luxdomini.net

Keluhan Makanan Basi di Menu Makan Bergizi Gratis, Apa Dampaknya jika Dikonsumsi Anak?

Menu Program MBG hari pertama, ada nasi dengan lauk ayam semur, sayur capcai, buah jeruk, dan susu putih ukuran 125 ml.
Lihat Foto

- Program penyediaan Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak mulai dari PAUD hingga SMA mendapatkan berbagai keluhan dari para siswa.

Makanan yang seharusnya menjadi solusi gizi, justru menimbulkan keluhan akibat kualitas makanan yang buruk, salah satunya makanan basi.  

Kasus makanan basi yang ditemukan dalam distribusi menu bergizi ini, memicu kekhawatiran tentang dampak kesehatan bagi anak-anak yang mengonsumsinya.

Baca juga: Curhatan Siswa SD Jakarta, Sayur Bayam Asam dan Berharap Susu di Menu Makan Bergizi Gratis

Menurut dokter dan Ahli Gizi Masyarakat DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum, makanan basi jelas tidak layak untuk dikonsumsi anak.

Sebab, hal ini bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, khususnya di saluran cerna anak.

Makanan basi itu bukan makanan yang layak untuk dimakan. Jadi itu sudah pasti dampaknya bisa menimbulkan sakit perut, keracunan, hingga infeksi,” ujarnya kepada , Sabtu (11/1/2025).

Ia juga menekankan, bau yang tidak sedap dari makanan basi menjadi alasan utama anak-anak enggan menyantapnya.

Ketika anak-anak enggan mengonsumsi menu tersebut dengan alasan basi ataupun tidak menyukai menu yang disajikan, maka khawatirnya hanya akan menambah limbah makanan.

“Jangan sampai nanti munculnya adalah food waste, karena banyak sayuran atau daging yang tidak anak sukai, apalagi sampai basi makanannya,” imbaunya.

Jika sudah basi, umumnya makanan tersebut sudah terkontaminasi bakteri atau jamur yang tidak seharusnya masuk ke dalam tubuh. 

“Sekarang bisa bayangkan kalau makanan sudah terkontaminasi dengan bakteri dan tumbuhnya jamur, ini bahaya banget,” katanya.

Dalam konteks pengelolaan makanan, dr. Tan menyoroti pentingnya penerapan sistem keamanan pangan yang ketat seperti HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points

Metode ini wajib diterapkan untuk menjamin higienitas dan keamanan makanan. 

“Metode HACCP ini mengatur pengelolaan makanan harus sesuai standar keamanan dan higienitasnya, mulai dari bahan makanan dipilih hingga sampai ke konsumen,” lanjut dr. Tan.

Baca juga: Susu dalam Menu Makan Bergizi Gratis Harus Dipastikan Rendah Gula

Diperlukan pengawasan ketat terhadap proses penyimpanan, pengemasan, hingga distribusi makanan untuk memastikan makanan yang disajikan tetap aman dan layak konsumsi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat