luxdomini.net

Komunikasi Lewat Teks Bermanfaat untuk Introvert dan Ekstrovert

Ilustrasi chatting dengan teman lama
Lihat Foto

- Berkomunikasi melalui teks, seringkali menjadi pilihan bagi pribadi yang introvert. 

Merujuk Semantics Scholar, sebuah studi International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences menyebutkan, diskusi melalui chatting dan catatan suara menguntungkan introvert, karena mereka melaporkan bahwa mereka lebih nyaman dan percaya diri.

Menanggapi hal ini, Dosen Komunikasi FKG Univeritas Trisakti, Mazaya Rizy Safira, M.Si mengungkap, komunikasi melalui chat memang lebih menguntungkan orang-orang dengan kepribadian introvert. 

Baca juga: Survei Ungkap 1 dari 4 Gen Z dan Millenial Enggan Angkat Telepon, Ini Kata Ahli

Introvert merupakan salah satu tipe kepribadian yang lebih suka fokus pada pikiran dan perasaan sendiri, daripada terlibat dalam situasi sosial yang aktif. 

Menurutnya, cara komunikasi melalui teks juga tidak berpengaruh pada rasa percaya diri seseorang.

"Jika berdampak pada life of confidence itu tidak juga, cuma mungkin menggunakan kesempatan dan kemudahan dalam berkomunikasi, bagi anak introvert itu nilai tambah," paparnya kepada , Senin (13/1/2025). 

Namun begitu Ia menyebut, chatting tidak hanya menguntungkan bagi orang introvert tapi juga ekstrovert. 

Mereka yang punya kepribadian ekstrovert menurut Mazaya bisa lebih mementingkan kesehatan mentalnya, saat tenaga mereka sudah habis pasca bertemu dengan banyak orang. 

"Kalau extrovert, kadang social battery -nya sudah habis banget karena sudah seharian capek kerja, sudah ketemu banyak orang. Lalu ada teknologi simple, bikin mereka lebih aware sama mental health-nya," ujar Mazaya.

Baca juga: Komunikasi Lewat Chat atau Telepon, Mana Lebih Efektif bagi Gen Z dan Milenial?

"Mereka berpikir 'daripada aku tidak mood, nanti malah marah-marah, jadi emosi kalau ngomong langsung, maka WhatsApp saja deh, balasnya bisa besok-besok.'," imbuhnya. 

Dengan begitu, komunikasi bisa berjalan dengan tenang dan lancar, karena risiko emosi bisa diminimalkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat