luxdomini.net

Kenali, 3 Tanda Eksplorasi Seksual yang Tidak Sehat

Hubungan seks bukan hanya soal kedekatan emosional dan kepuasan fisik, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang jarang diketahui. Salah satunya adalah membantu menurunkan kadar gula darah, terutama bagi mereka yang berisiko diabetes.
Lihat Foto

- Pasangan suami istri, IG (39) dan KS (39) harus menghadapi jeratan hukum setelah tertangkap menggelar pesta seks dan pertukaran pasangan (swinger) di Jakarta dan Bali.

Adapun swinger adalah orang-orang yang terlibat dalam kegiatan “swinging”, di mana dua atau lebih pasangan saling bertukar pasangan untuk rekreasi.

Kegiatan ini termasuk bentuk eksplorasi seksual, yaitu mencari suasana dan pengalaman seksual baru di luar hubungan utamanya dengan pasangan sah.

Baca juga: Apa Itu Swinger? Fenomena di Balik Kasus di Jakarta dan Bali

Namun, penting untuk mengenali apakah eksplorasi dilakukan dengan cara yang sehat atau justru merugikan pelakunya dan orang lain.

Menurut Seksolog, dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM), eksplorasi seksual yang tidak sehat dapat ditandai dengan beberapa hal. Berikut ulasannya.

Tanda eksplorasi seksual tidak sehat

1. Ketergantungan

Kecanduan merupakan salah satu penanda dari sifat yang berlebihan dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam eksplorasi seksual.

“Contohnya, suka melakukan eksplorasi seksual dengan cara menonton konten pornografi sambil masturbasi,” ujarnya kepada , Minggu (12/01/2024).

Baca juga: Berapa Lama Berhubungan Intim yang Ideal?

Menurutnya, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kecanduan yang berbahaya, merusak secara fisik, dan bahkan psikis.

2. Sering berganti pasangan

Swinging dilakukan dengan melibatkan sejumlah orang. Ketika sudah terlalu banyak orang yang terlibat atau terlalu sering bergonta-ganti pasangan.

Hal ini tentu berbahaya bagi kesehatan karena dapat meningkatkan resiko terkena penyakit menular secara seksual.

“Bisa menyebabkan penyakit kelamin, mulai dari Sifilis, Gonore, HIV, hingga infeksi HPV yang bisa menyebabkan kanker,” sebutnya.

3. Merusak hubungan utama

Menurutnya, eksplorasi seksual sudah tidak sehat apabila mempengaruhi atau merusak hubungan dengan pasangan sah.

Terkadang, seseorang menyetujui pasangannya untuk melakukan eksplorasi seksual dengan orang lain karena merasa insecure alias perasaan tidak aman atau tidak percaya diri, atau takut pasangannya jenuh.

Baca juga: Pasutri Hidupi Anak dari Fantasi Pesta Seks Swinger di Jakarta-Bali

“Daripada tersiksa oleh perasaan insecure-nya, dia akan bertanya ke pasangannya apabila mereka memiliki keinginan untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain,” jelasnya.

“Kalau pasangan mengatakan iya, maka mereka akan memperbolehkannya selama tidak melibatkan perasaan,” tambah Haekal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat