luxdomini.net

3 Manfaat "Lazy Parenting", Anak Lebih Cepat Mandiri

Ilustrasi anak membantu ibu di rumah
Lihat Foto

Pola asuh "lazy parenting" kini semakin populer dan menjadi perbincangan.

Metode ini mendorong orangtua untuk membiarkan anak melakukan aktivitasnya sendiri tanpa terlalu banyak campur tangan.

Meski terdengar kontroversial, pola asuh ini justru dapat memberikan manfaat positif.

"Pola asuh seperti ini memang harusnya diterapkan karena melatih anak mandiri dari sejak kecil. Jadi kalau sudah terlatih dari kecil maka dia akan belajar konsekuensi," ujar Psikolog Anak dan Keluarga, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd kepada , Jumat (10/1/2025).

Baca juga: Apa Itu Pola Asuh Lazy Parenting?

 

Manfaat lazy parenting

1. Melatih anak mandiri

Rosdiana menjelaskan bahwa membiarkan anak menghadapi aktivitasnya sendiri melatih mereka memahami konsekuensi.

"Kalau sudah terlatih dari kecil, anak akan belajar konsekuensi terhadap apa yang dia inginkan," ungkapnya.

2. Bisa diterapkan pada semua anak

Pola asuh ini tidak hanya untuk anak pada umumnya, tetapi juga untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Namun, Rosdiana mengingatkan perlu disesuaikan dengan kemampuan anak.

"Saya rasa bisa diterapkan ke semua anak termasuk ke anak ABK pun bisa disesuaikan. Sesuai dengan apa yang mereka bisa dulu saja," paparnya.

Baca juga: Kapan Usia Ideal Terapkan Lazy Parenting pada Anak?

3. Meningkatkan keterampilan eksekutif anak

Mengutip dari Motherly, "Lazy Parenting" membantu anak mengembangkan keterampilan fungsi eksekutif, seperti:

  • Pengorganisasian
  • Manajemen waktu
  • Perencanaan
  • Berpikir fleksibel
  • Pengaturan emosi

Pelatih dan konsultan akademis Scott Lutostanski, menjelaskan bahwa orangtua sebaiknya memberikan tugas yang terstruktur untuk mendorong tanggung jawab anak.

"Daripada langsung bertindak dan menyelamatkan anak, rencanakan titik awal yang terstruktur dengan saksama," ujarnya kepada Washington Post.

Agar lancar, selama penerapannya tetap siapkan instruksi dan buat tugasnya sederhana namun tetap mendorong tanggung jawab anak.

Baca juga: Mengenal Strawberry Parents, Orangtua yang Terlalu Melindungi Anak

Berikan ruang bagi anak untuk menghadapi konsekuensi dari tindakannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat