Mengapa Gen Z Sulit Beradaptasi di Tempat Kerja? Ini 5 Faktor Utamanya
- Generasi Z (Gen Z) saat ini menjadi kelompok tenaga kerja yang tumbuh paling cepat. Mereka dikenal sebagai generasi yang beragam, memiliki kesadaran emosional tinggi, dan mahir teknologi.
Namun, mereka juga menghadapi tantangan besar di tempat kerja, termasuk tingkat pemutusan hubungan kerja yang tinggi.
Sebuah survei yang dilakukan majalah online edukasi Intelligent.com menunjukkan bahwa 60 persen pemberi kerja memecat karyawan Gen Z hanya beberapa bulan setelah mereka dipekerjakan.
Baca juga: Benarkah Gen Z Sangat Bergantung pada Orangtua untuk Dapat Pekerjaan? Ini Faktanya
Alasannya meliputi kurangnya inisiatif, masalah komunikasi, hingga perbedaan nilai dengan generasi sebelumnya.
Ingat, ketika bicara Gen Z tentu tidak semua mengalaminya. Ada pula banyak Gen Z yang terbilang lancar di pekerjaan.
Namun, ketika fenomena itu terjadi, apakah kegagalan ini sepenuhnya tanggung jawab mereka?
Sebagai generasi yang vokal tentang keadilan sosial, perubahan iklim, dan isu-isu tempat kerja, Gen Z sebenarnya memiliki potensi besar jika dihadapkan dengan lingkungan kerja yang mendukung.
Berikut lima tantangan psikologis yang memengaruhi kemampuan mereka beradaptasi di tempat kerja, seperti dilansir Forbes.
Alasan Gen Z sulit beradaptasi di tempat kerja
1. Kesadaran emosional tinggi mudah memicu burnout
Gen Z dikenal sebagai generasi dengan kesadaran emosional yang tinggi.
Hal ini memungkinkan mereka memperjuangkan kesehatan mental dan menciptakan hubungan yang kuat dengan rekan kerja.
Namun, mereka sering kesulitan memisahkan emosi pribadi dari dinamika kerja, yang dapat memicu konflik.
Survei tahun 2024 mengungkapkan bahwa lebih dari 80 persen karyawan Gen Z mengalami burnout.
Tekanan ini juga berdampak pada manajer, dengan 18 persen di antaranya mempertimbangkan untuk berhenti karena kesulitan mengelola karyawan Gen Z.
Baca juga: Survei: 1 dari 4 Gen Z Bawa Orangtuanya Ikut ke Wawancara Kerja
Untuk mengatasinya, manajer perlu menyediakan ruang bagi karyawan untuk menyampaikan keluhan secara profesional.
2. Gaya komunikasi yang tidak selaras
Gen Z lebih suka komunikasi langsung dan informal melalui pesan teks daripada email resmi.
Terkini Lainnya
- Komunikasi Lewat Teks Bermanfaat untuk Introvert dan Ekstrovert
- Komunikasi Lewat Chat atau Telepon, Mana Lebih Efektif bagi Gen Z dan Milenial?
- Kenali, 3 Tanda Eksplorasi Seksual yang Tidak Sehat
- Di Mana Batasan “Normal” dalam Eksplorasi Seksual?
- 3 Cara Mengetahui Moon Sign, Pahami Sifat Emosional
- Apa Itu "Swinger"? Fenomena di Balik Kasus di Jakarta dan Bali
- Kenapa Gen-Z Lebih Suka Freelance daripada Kerja Kantoran?
- 5 Tren Makeup untuk Imlek 2025
- Gen Z atau Milenial Akhir, Siapa Lebih Sadar Kontrasepsi?
- Jangan Lakukan Persalinan Water Birth Sebelum Tahu 3 Hal Ini
- 5 Cara Efektif Mencegah Anak Kecanduan HP
- 5 Kondisi Kehamilan yang Tak Disarankan untuk Persalinan Water Birth
- Penting untuk Kesehatan Mental, Pahami 5 Manfaat Detoks Digital bagi Remaja
- Lahir dari Gen Z Awal dan Milenial Akhir, Ini 4 Perbedaan Karakter Orangtua Gen Beta
- 6 Cara Cepat Membersihkan Rumah untuk Membangkitkan Suasana Hati