luxdomini.net

Ketahui 4 Risiko Melahirkan dengan Metode Water Birth

Ilustrasi water birth.
Lihat Foto

- Metode water birth diyakini bisa memberikan kenyamanan lebih, bagi ibu hamil selama proses persalinan.

Sebab, menggunakan air hangat yang bisa membantu ibu menjadi jauh lebih tenang. Namun di balik kelebihannya, metode water birth juga memiliki sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan. 

Apa saja risikonya? Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Dilakukan Nikita Willy Saat Melahirkan, Apa Itu Metode Water Birth?

Risiko Water Birth

1. Risiko Tenggelam

Menurut Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Bambang Triono Cahyadi Sp.OG, M.Kes, proses persalinan dengan water birth bisa berisiko membuat bayi tenggelam, apabila tidak berhati-hati.

Sehingga membutuhkan tindakan cepat dari dokter atau bidan, serta kehati-hatian yang tinggi. 

“Penolong itu harus sigap menolong, karena bayi harus segera diangkat. Kalau enggak, bayi akan berisiko tenggelam atau mungkin menghirup air,” ungkap Bambang kepada , Selasa (7/1/2025).

2. Kekurangan Oksigen

Ia menambahkan, bayi yang baru lahir juga bisa saja mengalami kekurangan oksigen jika tidak segera diangkat dari air.

Umumnya, bayi yang baru lahir harus menghirup udara dari luar sebagai napas pertamanya.

Bukan cuma itu, kemungkinan air masuk ke dalam paru-paru bayi, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.

“Jika dokter atau bidan tidak sigap mengangkat bayi setelah keluar, mungkin saja kekurangan oksigen atau bahkan air bisa masuk ke paru-paru,” jelasnya.

3. Sindrom Aspirasi Mekonium

Sindrom aspirasi mekonium bisa terjadi ketika bayi baru lahir kesulitan bernapas akibat menghirup mekonium atau kotoran pertama bayi. 

Baca juga: Water Birth Kurangi Rasa Nyeri Saat Melahirkan, Mitos atau Fakta?

Kotoran tersebut biasanya berwarna hijau tua dengan tekstur yang kental dan lengket. Tentunya hal tersebut sangat tidak disarankan untuk masuk ke tubuh si kecil.

“Jadi si bayinya itu bisa menyerap atau meminum cairan yang mungkin tercampur dengan kotoran dia atau dari ibunya sendiri,” kata Bambang.

4. Infeksi

Lebih jauh, metode water birth juga berpotensi memicu infeksi pada bayi.

Sebab, selama proses melahirkan, ibu bisa saja mengeluarkan feses akibat kontraksi otot di sekitar anus. 

Apabila feses bercampur dengan air yang digunakan untuk persalinan, kemudian berkontak langsung dengan bayi, maka hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi bagi bayi. 

“Ditakutkan feses akan bercampur dengan air dan ketika lahir, bayi punya potensi untuk menelan atau menghirup dari air yang kotor di dalam tempat ibu melahirkan,” imbaunya. 

 Baca juga: Water Birth Bisa Mempermudah Proses Melahirkan, Benarkah?

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat