Salah Satu Menu Favorit di Makan Bergizi Gratis, Kenapa Anak-anak Suka Jeruk?
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah berlangsung di sejumlah sekolah di 26 provinsi di Indonesia sejak Senin (6/1/2025).
Sejumlah komentar dan masukan terhadap menu makan pun telah disampaikan berbagai pihak, termasuk anak-anak yang mendapatkan MBG.
Pada salah satu video berita yang viral di media sosial, seorang anak sekolah dasar menyebutkan bahwa menu kesukaannya adalah jeruk. Sementara, pada menu tersebut tedapat lauk pauk lain.
Baca juga: Siswa SD Jakarta Timur Berharap Dapat Susu di Menu Makan Bergizi Gratis
Mengapa beberapa anak lebih menyukai buah ketimbang lauk pauk?
Menurut dokter spesialis gizi klinik dr. Raissa E. Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, FINEM, ada beberapa faktor yang memengaruhi kecenderungan anak-anak dalam memilih makanan.
Salah satu alasan utamanya adalah mereka seringkali merasa kenyang karena sudah sarapan di rumah. Kondisi ini dapat memengaruhi apakah mereka menghabiskan makanan yang disediakan di sekolah.
Selain itu, buah menjadi pilihan utama bagi banyak anak karena rasanya yang manis dan menyegarkan.
“Anak-anak cenderung lebih menyukai rasa buah karena sudah terbiasa dengan rasa manis yang ditawarkan. Buah lebih mudah diterima oleh banyak orang, terutama anak-anak,” ujar Raissa kepada , Rabu (8/1/2025).
Namun, ia mengingatkan, jika anak hanya mengonsumsi buah dan tidak menghabiskan lauk pauk, mereka berisiko kekurangan nutrisi penting lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi anak untuk mengonsumsi makanan yang lengkap dengan berbagai komponen gizi, termasuk protein yang banyak ditemukan dalam lauk pauk seperti ikan, ayam, atau tempe.
Baca juga: Menu Makan Bergizi Gratis untuk PAUD dan SD, Apa Bedanya?
Penting pula bagi orang dewasa di sekitarnya, termasuk orangtua dan guru, untuk mengingatkan hal tersebut.
"Jika hanya buah atau nasi saja yang dimakan, anak akan mendapatkan sumber karbohidrat, vitamin, dan mineral, tetapi kekurangan protein dan nutrisi lainnya yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan," ungkapnya.
Terkini Lainnya
- Keluhan Makanan Basi di Menu Makan Bergizi Gratis, Apa Dampaknya Jika Dikonsumsi Anak?
- Komunikasi Lewat Teks Bermanfaat untuk Introvert dan Ekstrovert
- Komunikasi Lewat Chat atau Telepon, Mana Lebih Efektif bagi Gen Z dan Milenial?
- Kenali, 3 Tanda Eksplorasi Seksual yang Tidak Sehat
- Di Mana Batasan “Normal” dalam Eksplorasi Seksual?
- 3 Cara Mengetahui Moon Sign, Pahami Sifat Emosional
- Apa Itu "Swinger"? Fenomena di Balik Kasus di Jakarta dan Bali
- Kenapa Gen-Z Lebih Suka Freelance daripada Kerja Kantoran?
- 5 Tren Makeup untuk Imlek 2025
- Gen Z atau Milenial Akhir, Siapa Lebih Sadar Kontrasepsi?
- Jangan Lakukan Persalinan Water Birth Sebelum Tahu 3 Hal Ini
- 5 Cara Efektif Mencegah Anak Kecanduan HP
- 5 Kondisi Kehamilan yang Tak Disarankan untuk Persalinan Water Birth
- Penting untuk Kesehatan Mental, Pahami 5 Manfaat Detoks Digital bagi Remaja
- Lahir dari Gen Z Awal dan Milenial Akhir, Ini 4 Perbedaan Karakter Orangtua Gen Beta