5 Tren Karier 2025, Kecerdasan Buatan hingga Freelance
- Dunia kerja terus berkembang seiring kemajuan teknologi, sehingga menciptakan pergeseran tren karier pada 2025.
Para pencari kerja harus mempelajari keterampilan baru untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks. Berikut lima tren karier yang diprediksi oleh CEO Social Market Way, Yassin Aberra, seperti dilansir dari Forbes.
Baca juga: Bagaimana Masa Depan Pekerjaan di Tahun 2025?
Tren karier 2025
1. Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (Machine Learning) akan terus mendominasi pasar kerja. Menurut Aberra, AI menjadi tantangan sekaligus peluang bagi sumber daya manusia.
"Alat-alat AI membantu karyawan meningkatkan produktivitas dengan menangani tugas-tugas repetitif seperti faktur dan penjadwalan, sehingga mereka dapat fokus pada pekerjaan kreatif bernilai tinggi," ujarnya, seperti dilansir Forbes.
Untuk bertahan di era ini, pencari kerja perlu mengasah kemampuan yang sulit digantikan AI, seperti pemikiran strategis dan kecerdasan emosional.
2. Layanan digital
Tren karier berbasis layanan digital terus meningkat seiring bertambahnya jumlah pengguna media sosial, yang kini mencapai hampir 5 miliar orang.
"Bisnis membutuhkan pakar yang mampu menavigasi lanskap digital ini," ucap Aberra.
Kemampuan di bidang pemasaran digital, manajemen media sosial, hingga analitik data menjadi aset berharga bagi tenaga kerja masa depan.
3. Freelance
Pekerjaan lepas (freelance) tetap menjadi pilihan populer, terutama di kalangan Gen Z dan Milenial.
Fleksibilitas waktu, lingkungan kerja yang etis, dan keseimbangan hidup menjadi alasan utama tren ini terus berkembang.
"Lebih dari separuh Gen Z dan hampir separuh milenial sudah beralih menjadi freelancer," ungkap Aberra.
Tren ini memungkinkan mereka menulis ulang aturan kerja konvensional.
Baca juga: Survei Ungkap 60 Persen Gen Z Minta Bantuan Orangtua untuk Melamar Pekerjaan
4. Pelatihan keterampilan
Pelatihan ulang (re-skilling) menjadi kunci menghadapi perubahan teknologi, termasuk dominasi AI.
Menurut Forum Ekonomi Dunia, lebih dari 50 persen pekerja perlu meningkatkan atau memperbarui keterampilan mereka pada 2025.
Seminar, kursus daring, dan lokakarya adalah beberapa cara efektif untuk menambah keterampilan.
5. Realitas virtual (AR/VR)
Teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) akan merevolusi dunia kerja, terutama dalam hal kolaborasi dan pelatihan jarak jauh.
Aberra memprediksi, lebih dari 60 persen perusahaan akan menggunakan teknologi imersif untuk rapat dan pengembangan keterampilan.
"Jika menguasai atau menciptakan lingkungan AR/VR, kita akan menjadi aset penting di dunia kerja masa depan," jelasnya..
Terkini Lainnya
- Keluhan Makanan Basi di Menu Makan Bergizi Gratis, Apa Dampaknya Jika Dikonsumsi Anak?
- Komunikasi Lewat Teks Bermanfaat untuk Introvert dan Ekstrovert
- Komunikasi Lewat Chat atau Telepon, Mana Lebih Efektif bagi Gen Z dan Milenial?
- Kenali, 3 Tanda Eksplorasi Seksual yang Tidak Sehat
- Di Mana Batasan “Normal” dalam Eksplorasi Seksual?
- 3 Cara Mengetahui Moon Sign, Pahami Sifat Emosional
- Apa Itu "Swinger"? Fenomena di Balik Kasus di Jakarta dan Bali
- Kenapa Gen-Z Lebih Suka Freelance daripada Kerja Kantoran?
- 5 Tren Makeup untuk Imlek 2025
- Gen Z atau Milenial Akhir, Siapa Lebih Sadar Kontrasepsi?
- Jangan Lakukan Persalinan Water Birth Sebelum Tahu 3 Hal Ini
- 5 Cara Efektif Mencegah Anak Kecanduan HP
- 5 Kondisi Kehamilan yang Tak Disarankan untuk Persalinan Water Birth
- Penting untuk Kesehatan Mental, Pahami 5 Manfaat Detoks Digital bagi Remaja
- Lahir dari Gen Z Awal dan Milenial Akhir, Ini 4 Perbedaan Karakter Orangtua Gen Beta