Detektif Pernikahan di India, Tren Baru Cek Calon Pasangan
- Di tengah pesatnya perubahan sosial di masyarakat, tradisi perjodohan tetap bertahan meskipun dengan sentuhan modern.
Di India, misalnya, salah satu tren terbaru adalah menggunakan jasa detektif pernikahan untuk memeriksa latar belakang calon pasangan sebelum menikah.
Bhavna Paliwal, pemilik Tejas Detective Agency di New Delhi, menjalankan salah satu bisnis yang kini booming di India.
Baca juga: Pemerintah Tokyo Bikin Aplikasi Perjodohan, Upayakan Warganya Menikah
Dengan teknologi canggih, Paliwal dan timnya membantu keluarga menyelidiki latar belakang calon pasangan, termasuk aspek keuangan, pekerjaan, hingga kehidupan pribadi.
Ini adalah pekerjaan yang tersembunyi. Kantor Paliwal terletak di sebuah mal kota, dengan papan nama yang tidak mencolok yang menyatakan bahwa kantor ini adalah kantor seorang peramal, layanan yang sering digunakan oleh para keluarga untuk memprediksi tanggal pernikahan yang baik.
"Kadang-kadang klien saya juga tidak ingin orang-orang tahu bahwa mereka sedang bertemu dengan seorang detektif," katanya, seperti dilansir dari Hindustantimes.
Paliwal menangani delapan kasus setiap bulan. Salah satu investigasinya mengungkap calon suami yang berbohong tentang gajinya.
Orang tersebut mengaku gajinya mencapai Rp 1 miliar per tahun, ternyata hanya Rp 114 juta.
Layanan detektif ini tidak murah. Biayanya mulai Rp 1,6 juta hingga Rp 32 juta.
Namun, keluarga rela berinvestasi untuk memastikan pasangan masa depan anak mereka adalah pilihan yang tepat, terutama mengingat besarnya biaya pernikahan di India.
Baca juga: Blind Date, Petualangan Mencari Jodoh hingga Berlabuh di Pelaminan
Teknologi canggih, seperti alat perekam tersembunyi, pelacak GPS, dan kamera mini, mendukung pekerjaan detektif.
"Hubungan yang dimulai dengan kebohongan tidak akan bertahan lama," ujar Paliwal.
Tradisi bertemu modernitas
Meski pernikahan berbasis cinta semakin populer, pernikahan yang diatur keluarga tetap menjadi tradisi kuat di India.
Dalam kasus pernikahan lintas kasta atau agama, penyelidikan latar belakang bahkan bisa menyelamatkan nyawa, menghindari potensi konflik hingga kekerasan.
Urbanisasi dan platform digital seperti Tinder juga memengaruhi cara masyarakat memilih pasangan.
Hal ini meningkatkan kebutuhan akan investigasi yang lebih menyeluruh.
Terkini Lainnya
- Keluhan Makanan Basi di Menu Makan Bergizi Gratis, Apa Dampaknya Jika Dikonsumsi Anak?
- Komunikasi Lewat Teks Bermanfaat untuk Introvert dan Ekstrovert
- Komunikasi Lewat Chat atau Telepon, Mana Lebih Efektif bagi Gen Z dan Milenial?
- Kenali, 3 Tanda Eksplorasi Seksual yang Tidak Sehat
- Di Mana Batasan “Normal” dalam Eksplorasi Seksual?
- 3 Cara Mengetahui Moon Sign, Pahami Sifat Emosional
- Apa Itu "Swinger"? Fenomena di Balik Kasus di Jakarta dan Bali
- Kenapa Gen-Z Lebih Suka Freelance daripada Kerja Kantoran?
- 5 Tren Makeup untuk Imlek 2025
- Gen Z atau Milenial Akhir, Siapa Lebih Sadar Kontrasepsi?
- Jangan Lakukan Persalinan Water Birth Sebelum Tahu 3 Hal Ini
- 5 Cara Efektif Mencegah Anak Kecanduan HP
- 5 Kondisi Kehamilan yang Tak Disarankan untuk Persalinan Water Birth
- Penting untuk Kesehatan Mental, Pahami 5 Manfaat Detoks Digital bagi Remaja
- Lahir dari Gen Z Awal dan Milenial Akhir, Ini 4 Perbedaan Karakter Orangtua Gen Beta