Demi Kebahagiaan Anak di Hari Pernikahannya, Bagaimana Orangtua Bercerai Menekan Egonya?
- Putra sulung Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Al Ghazali dikabarkan akan segera menikah dengan Alyssa Daguise pada bulan Juni mendatang.
Kabar ini menarik perhatian publik, terutama setelah Ahmad Dhani menyampaikan bahwa ia berencana hadir bersama mantan istrinya, Maia Estianty, dan istri barunya, Mulan Jameela.
“Datang bertiga dong, sebelah kanan Maia, sebelah kiri mami Mulan,” ujar Ahmad Dhani saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Baca juga: Sebelum Ahmad Dhani, Ini 4 Seleb Lain yang Bertemu Mantan di Pernikahan Anak
Situasi ini memunculkan banyak komentar dan spekulasi publik. Ketika pernikahan anak melibatkan kehadiran mantan pasangan yang telah berpisah, sering kali muncul tantangan besar dalam mengesampingkan ego.
Lalu bagaimana mantan pasangan suami istri sebagai orangtua, bisa menekan perasaan pribadi mereka?
Menurut Psikolog, Meity Arianty, STP., M.Psi., hal tersebut dapat dilakukan jika kedua pihak berdamai dengan masa lalu.
“Ego dapat dikesampingkan atau diturunkan, jika yang bersangkutan meluaskan hati untuk menerima apa yang sudah terjadi,” jelasnya kepada , pada Selasa (07/01/2025).
Dalam kasus Ahmad Dhani dan Maia Estianty, yang kini telah menjalani kehidupan masing-masing, ada harapan bahwa keduanya dapat berdamai dengan masa lalu.
“Saya percaya Dhani dan Maia pada dasarnya kini dapat menerima apa yang sudah terjadi, walaupun buat Maia tidak mudah melupakan apa yang dialami sebelumnya,” ungkapnya.
Namun, Meity juga mengakui, bahwa wajar jika ada perasaan enggan untuk berada di dekat orang-orang yang pernah menyakiti kita.
“Tidak salah jika kita merasa tidak ingin 'dekat' dengan orang-orang yang telah melukai dan menyakitinya sedemikian dalam,” tambahnya.
Di tengah tantangan emosional tersebut, orangtua perlu mengutamakan kebahagiaan anak, terutama di hari spesialnya.
“Jika menyangkut anak, tentu mereka berdua harus menurunkan ego dan berdamai sejenak untuk memberikan momen manis yang membahagiakan bagi buah hati mereka,” tegas psikolog itu.
Baca juga: Orangtua yang Bercerai, Bagaimana Harus Bersikap di Pernikahan Anak?
Dengan memprioritaskan kebahagiaan anak, mantan pasangan suami istri bisa menjalankan perannya sebagai orangtua demi menciptakan kenangan indah yang akan terus diingat oleh semua pihak.
“Pernikahan anak hanya sekali seumur hidup dan tidak bisa terulang kembali, sehingga akan bijaksana jika keduanya memberikan kebahagiaan kepada anak di hari pernikahannya,” tutupnya.
Terkini Lainnya
- Keluhan Makanan Basi di Menu Makan Bergizi Gratis, Apa Dampaknya Jika Dikonsumsi Anak?
- Komunikasi Lewat Teks Bermanfaat untuk Introvert dan Ekstrovert
- Komunikasi Lewat Chat atau Telepon, Mana Lebih Efektif bagi Gen Z dan Milenial?
- Kenali, 3 Tanda Eksplorasi Seksual yang Tidak Sehat
- Di Mana Batasan “Normal” dalam Eksplorasi Seksual?
- 3 Cara Mengetahui Moon Sign, Pahami Sifat Emosional
- Apa Itu "Swinger"? Fenomena di Balik Kasus di Jakarta dan Bali
- Kenapa Gen-Z Lebih Suka Freelance daripada Kerja Kantoran?
- 5 Tren Makeup untuk Imlek 2025
- Gen Z atau Milenial Akhir, Siapa Lebih Sadar Kontrasepsi?
- Jangan Lakukan Persalinan Water Birth Sebelum Tahu 3 Hal Ini
- 5 Cara Efektif Mencegah Anak Kecanduan HP
- 5 Kondisi Kehamilan yang Tak Disarankan untuk Persalinan Water Birth
- Penting untuk Kesehatan Mental, Pahami 5 Manfaat Detoks Digital bagi Remaja
- Lahir dari Gen Z Awal dan Milenial Akhir, Ini 4 Perbedaan Karakter Orangtua Gen Beta