Orangtua yang Bercerai, Bagaimana Harus Bersikap di Pernikahan Anak?
- Dikabarkan putra sulung dari Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Al Ghazali akan segera menikah pada bulan Juni mendatang.
Namun, berita ini sudah menjadi sorotan publik setelah pentolan Dewa 19 itu melontarkan bahwa dia akan datang bersama mantan istrinya dan istri barunya.
“Datang bertiga dong, sebelah kanan Maia, sebelah kiri mami Mulan,” ujar Ahmad Dhani di kawasan Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Baca juga: Sebelum Ahmad Dhani, Ini 4 Seleb Lain yang Bertemu Mantan di Pernikahan Anak
Situasi seperti ini bisa menjadi canggung dan menegangkan, bila kedua pihak tidak mampu bersikap dengan baik.
Lalu, sebenarnya bagaimana mantan pasangan suami istri harus bersikap di hari pernikahan anaknya?
Menurut Psikolog, Meity Arianty, STP., M.Psi., kunci utamanya adalah mengesampingkan konflik masa lalu dan fokus pada kebahagiaan anak.
“Setiap kali membahas tentang pernikahan yang harus berakhir dengan perceraian, saya selalu mengatakan bahwa apa pun yang terjadi antara suami dan istri, jangan memberikan imbas pada anak,” ujarnya kepada , pada Selasa (07/01/2024).
Sebagai orangtua, menjaga kesejahteraan mental anak adalah prioritas, termasuk dalam hal relasi pasca-perceraian.
“Orang yang memiliki masalah adalah Anda berdua, sehingga jangan pernah melibatkan anak-anak. Biarkan anak tumbuh dengan mental yang sehat,” lanjutnya.
Dalam beberapa kasus, pasangan yang bercerai tetap menjalin hubungan baik demi anak.
Hal ini memungkinkan anak merasa nyaman, meskipun keluarga mereka tidak lagi utuh secara tradisional.
“Biasanya jika terjadi perceraian, anak yang paling dirugikan, walaupun tidak sedikit pasangan yang tetap baik-baik saja dan menjalin silaturahmi demi anak,” jelas Meity.
Dalam kasus Ahmad Dhani dan Maia Estianty, keputusan keduanya untuk tetap hadir bersama di hari bahagia anak mereka patut diapresiasi.
“Rasanya sudah baik jika Dhani maupun Maia kini bahagia dengan pasangan masing-masing,” tambahnya.
Baca juga: 7 Tips Parenting Lindungi Anak dari Dampak Perceraian
Momen pernikahan bukanlah waktu untuk membawa ego atau menyelesaikan konflik lama, tetapi untuk menunjukkan dukungan penuh kepada anak.
“Hal yang diharapkan adalah, di hari bahagia anak mereka, kebahagiaan tersebut juga dapat dirasakan oleh Dhani dan Maia,” katanya.
Sikap tulus dan bijaksana menjadi sangat dibutuhkan untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi semua pihak.
“Sehingga alangkah bijaknya jika Dhani dan Maia menurunkan ego masing-masing dan ikut berbahagia bersama anak-anak mereka dengan tulus,” tutupnya.
Terkini Lainnya
- Keluhan Makanan Basi di Menu Makan Bergizi Gratis, Apa Dampaknya Jika Dikonsumsi Anak?
- Komunikasi Lewat Teks Bermanfaat untuk Introvert dan Ekstrovert
- Komunikasi Lewat Chat atau Telepon, Mana Lebih Efektif bagi Gen Z dan Milenial?
- Kenali, 3 Tanda Eksplorasi Seksual yang Tidak Sehat
- Di Mana Batasan “Normal” dalam Eksplorasi Seksual?
- 3 Cara Mengetahui Moon Sign, Pahami Sifat Emosional
- Apa Itu "Swinger"? Fenomena di Balik Kasus di Jakarta dan Bali
- Kenapa Gen-Z Lebih Suka Freelance daripada Kerja Kantoran?
- 5 Tren Makeup untuk Imlek 2025
- Gen Z atau Milenial Akhir, Siapa Lebih Sadar Kontrasepsi?
- Jangan Lakukan Persalinan Water Birth Sebelum Tahu 3 Hal Ini
- 5 Cara Efektif Mencegah Anak Kecanduan HP
- 5 Kondisi Kehamilan yang Tak Disarankan untuk Persalinan Water Birth
- Penting untuk Kesehatan Mental, Pahami 5 Manfaat Detoks Digital bagi Remaja
- Lahir dari Gen Z Awal dan Milenial Akhir, Ini 4 Perbedaan Karakter Orangtua Gen Beta