Jarang Disadari, Ini 5 Alasan Resolusi Tahun Baru Gagal Total
- Di penghujung tahun, banyak orang begitu bersemangat menyusun resolusi tahun baru, yang kemudian dijalankan dengan penuh antusiasme di awal tahun.
Namun, tak jarang, seiring waktu semangat tersebut luntur dan membuat resolusi tahun barupun tidak tercapai. Mengapa demikian?
Baca juga: Studi: Banyak Resolusi Tahun Baru Hanya Bertahan 4 Bulan
Berikut beberapa alasan resolusi tahun baru gagal yang perlu kamu antisipasi, seperti melansir sejumlah sumber.
Mengapa orang gagal melaksanakan resolusi tahun baru?
1. Gagal membentuk kebiasaan baik
Banyak resolusi tahun baru gagal karena orang tidak mengubah tujuan mereka menjadi kebiasaan yang bertahan lama.
Menurut penulis sekaligus penasihat di perusahaan konsultan Crucial Learning, Justin Hale, orang-orang yang gagal mewujudkan resolusinya seringkali tidak fokus memahami perilaku yang perlu diubah menjadi kebiasaan, serta hanya mengandalkan niat.
Padahal, kata dia, kunci suksesnya adalah mengembangkan rencana yang jelas dan terukur sehingga kebiasaan baru tersebut menjadi aktivitas yang otomatis dilakukan.
2. Tujuan tidak jelas
Menetapkan resolusi yang terlalu umum, seperti "menjadi lebih sehat," sering kali menyebabkan kegagalan karena tidak ada kejelasan.
Seperti yang disarankan oleh Hale, tujuan harus spesifik dan jelas atau benar-benar terukur.
Misalnya, mengubah "saya ingin lari lebih banyak" menjadi "saya akan lari 30 menit setiap hari" menciptakan tujuan yang spesifik dan terukur, yang lebih mudah untuk dipertahankan.
"Tujuannya spesifik dan sangat jelas, terukur," ucap Hale, seperti dilansir CBS News.
Baca juga: Jangan FOMO Saat Bikin Resolusi Tahun Baru, Ikuti 5 Tips Ini
Menetapkan tujuan yang tepat, seperti “saya akan makan lima porsi sayuran setiap hari,” jauh lebih dapat dicapai.
Ketika tujuan jelas, lebih mudah untuk melacak kemajuan dan tetap termotivasi. Perubahan dari tujuan yang kabur ke yang terperinci membuatnya lebih mudah untuk tetap fokus.
3. Terlalu banyak resolusi
Mencoba membuat banyak perubahan sekaligus bisa berakibat buruk.
Banyak orang membuat daftar resolusi tahun baru yang panjang, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka akhirnya hanya mencapai sedikit dari tujuan tersebut.
Para ahli menyarankan untuk fokus pada satu tujuan utama agar tidak membagi energi secara berlebihan.
Terkini Lainnya
- Jangan Asal Pilih Pompa ASI Berdaya Hisap Tinggi, Utamakan Kenyamanan
- Ayah Poligami Bisa Sebabkan Anak Rentan Depresi dan Tidak Percaya Diri
- 4 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Melahirkan
- Winona Willy Ungkap Tips Membagi Waktu Bekerja dan Mengurus Anak
- Acara Cari Jodoh di Jogja Didominasi Pendaftar Usia Muda dari Berbagai Daerah
- Singapura Batasi Penggunaan Gadget untuk Anak di Bawah 12 Tahun
- Ramai Tren Telat Foto Newborn, Apa Manfaatnya Melakukan "Newborn Photoshoot"?
- Terinspirasi Audrey Hepburn, Ivanka Tampil dengan Gaun Putih dan Sarung Tangan Hitam di Inaugurasi Trump
- Melania Tampil Anggun dalam Balutan Gaun Minimalis Saat Dansa Bersama Donald Trump
- Berkaca dari Konflik Nikita Mirzani-Lolly, Pahami Cara Mengelola Emosi sebagai Orangtua
- Belajar dari Hubungan Nikita Mirzani-Lolly, Ketahui 4 Cara Mencegah Konflik dengan Anak Perempuan Remaja
- Jangan Sekadar FOMO, Persiapkan Diri Sebelum Ikut Acara Cari Jodoh
- Gaya Para Selebritas di Pelantikan Donald Trump, Ada Snoop Dog
- Aturan ASN Boleh Poligami, Orangtua Perlu Pikirkan 4 Dampak Ini terhadap Anak
- Viral Program Tidur Siang di Sekolah, Berapa Lama Durasi yang Disarankan?