luxdomini.net

Cegah Belanja Impulsif, Tanyakan 4 Hal Ini pada Diri Sendiri Sebelum Belanja

Ilustrasi belanja online.
Lihat Foto

- Di tengah kemudahan berbelanja online yang semakin pesat, tantangan pengendalian pengeluaran pribadi menjadi semakin kuat.

Salah satu cara untuk melatih kedisiplinan finansial adalah dengan menerapkan "No Buy Challenge", yaitu sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk mengonsumsi produk atau jasa esensial saja dalam periode tertentu.

Masalahnya, sering kali kita membeli sesuatu tanpa mempertimbangkan apakah itu benar-benar esensial atau hanya dorongan sesaat.

Menurut Founder Komunitas Gaya Hidup Minimalis “Lyfe with Less”, Cynthia Suci Lestari, kondisi emosional kita bisa mempengaruhi dorongan tersebut.

Baca juga: Viral di Medsos “No Buy Challenge 2025”, Apa Itu?

Ketika perasaan tidak terkendali, kita cenderung mencari cara untuk meredakan ketegangan, dan berbelanja sering kali menjadi pelarian yang mudah.

“Takutnya kita belanja karena terdorong oleh emosional belaka. Jadi setiap kali kepincut untuk membeli sesuatu, coba tanyakan pada diri sendiri, ‘Am I HALT?’,” ujarnya kepada , pada Selasa (31/12/2024).

Berikut ini empat hal penting yang harus dipertanyakan pada diri sendiri, sebelum mengeluarkan uang untuk belanja sesuatu. Simak ulasannya.

1. H : Am I Hungry? (Apakah Aku Lapar?)

Rasa lapar bisa mempengaruhi keputusan kita untuk membeli makanan atau camilan yang tidak benar-benar kita butuhkan, hanya karena kita merasa ingin memuaskan rasa lapar tersebut.

“Takjilan sangat laku pada bulan puasa, karena dijual saat orang lagi lapar-laparnya. Ketika kita sedang lapar, kita cenderung impulsif,” jelas Cynthia.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui makanan apa yang paling sesuai untuk memenuhi rasa lapar kita.

Alih-alih membeli makanan kecil atau yang tidak membuat kenyang sehingga harus membeli banyak, lebih baik jika kita membeli makanan yang langsung mengenyangkan.

2. A : Am I Angry?(Apakah Aku Marah?)

Terkadang, rasa marah membuat kita mencari cara untuk menenangkan diri, dan belanja bisa menjadi pelarian.

Baca juga: Langkah Awal untuk Ikut Tren “No Buy Challenge 2025”

“Tanyakan pada diri sendiri, apakah aku sedang marah, sehingga harus membeli sesuatu untuk menenangkan diri?” ujarnya.

Membeli barang bisa membangkitkan rasa bahagia, sehingga menjadi cara cepat untuk mendapatkan kepuasan emosional, meskipun itu tidak menyelesaikan masalah yang mendasarinya.

Oleh karena itu, penting untuk memahami emosi yang sedang kita rasakan, agar lebih bijak dalam mengonsumsi sesuatu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat