Mengatasi Perasaan Bersalah Ketika Gagal “No Buy Challenge 2025”

- Video “No Buy Challenge” belakangan ramai di media sosial.
Adapun “No Buy Challenge” adalah sebuah gerakan di mana individu berkomitmen untuk tidak membeli produk non-esensial dalam periode waktu tertentu.
Tren ini sudah diikuti oleh banyak orang sejak lama dan kembali populer seiring dengan momen pergantian tahun 2025.
Baca juga: Viral di Medsos “No Buy Challenge 2025”, Apa Itu?
Kamu salah satu yang mengikuti tren challenge ini? Lalu, bagaimana jika gagal menjalankannya, ya?
Gagal mematuhi "No Buy Challenge"
Namun, tidak sedikit yang merasa gagal di tengah jalan karena tergoda untuk melanggar apa yang ditargetkannya.
Misalnya, menargetkan tidak berbelanja barang tertentu, namun terpaksa berbelanja karena suatu alasan.
Rasa bersalah pun sering kali muncul, membayangi pikiran dan menurunkan semangat untuk melanjutkan tantangan. Familiar?
Psikolog Meity Arianty, STP., M.Psi. mengatakan bahwa perasaan bersalah dan kecewa merupakan hal yang wajar ketika seseorang merasa tidak mampu memenuhi komitmen yang telah dibuat untuk dirinya sendiri.
Baca juga: Catat, 4 Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Belanja Baju Bayi
Di satu titik, beberapa orang mungkin akan menyadari bahwa apa yang dilakukannya tidak tepat.
“Pada dasarnya, jika seseorang belanja berlebihan dan pada akhirnya dia menyadari itu tidak bermanfaat, biasanya akan ada penyesalan,” ujar Meity kepada , pada Senin (30/12/2024).
Begitu pula menurutnya ketika seseorang tantangan “No Buy Challenge” dan tidak dapat mempertahankan tujuannya.
Menurutnya, selama perasaan bersalah ini tidak berlebihan, maka tidak akan menjadi masalah emosional yang serius dan berjangka panjang.
Terutama jika kita segera menyadari bahwa proses perubahan kebiasaan membutuhkan waktu dan kesabaran.
“Setelah itu, mungkin seseorang akan berusaha kembali dan belajar untuk mengontrol diri,” jelasnya.
Namun, perasaan ini dapat dihindari atau diatasi dengan menerapkan pola pikir yang tepat.
Baca juga: Belanja Batik di Thamrin City, Bawa Uang Berapa?
Misalnya, dalam mengelola keuangan, lakukan dengan perasaan yang senang dan nyaman.
Menjalaninya dalam keadaan tertekan hanya akan membuat perasaan bersalah semakin kuat.
“Jangan mengikuti “No Buy Challenge 2025” karena kesal semua harga barang naik, atau karena takut uangnya habis sehingga tidak bisa hidup besok hari, tetapi untuk melatih diri agar tidak impulsif, serakah, dan mendahulukan ego,” jelasnya.
Terkini Lainnya
- Gaya Ikonik Mendiang Kim Sae-ron dan Won Bin dalam "The Man from Nowhere"
- Ronaldo ke Kupang Diajak Aktris Cote de Pablo, Siapa Dia?
- Zodiak Taurus Februari 2025: Karier Bersinar, Keuangan Harus Dikontrol
- 6 Cara Kabur dari Rutinitas Tanpa Harus Bepergian Jauh
- Bulking Saat Puasa, Aman atau Tidak?
- Survei: 62 Persen Orang Merasa Kesepian Meski di Tengah Keramaian
- Seperti Mahalini, Ini Alasan Banyak Orangtua Rahasiakan Wajah Bayinya
- Terapkan Sustainable Fashion, Kami Idea Manfaatkan Sisa Bahan Fesyen
- Remaja Rentan Merasa Kesepian, Ini Alasannya
- Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Kenang 9 Gaya Ikoniknya di Film dan Drama
- Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?
- Gelar "Fan Meeting" di Jakarta, Hwang In Youp Ungkap "Outfit" Andalannya
- Pernah Dialami Kim Sae Ron Sebelum Meninggal, Apa Itu "Culture Cancel"?
- Arti Nama Anak Mahalini dan Rizky Febian, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian
- Daftar Nama Bayi Seleb Indonesia yang Lahir di Tahun 2025 dan Artinya