luxdomini.net

3 Tanda Cat Rambut Tidak Cocok

Ilustrasi mewarnai rambut.
Lihat Foto

JAKARTA, - Tren mewarnai rambut semakin digemari oleh masyarakat, baik untuk mempercantik penampilan maupun sekadar bereksperimen dengan gaya baru.

Namun, tidak semua orang cocok dengan produk pewarna rambut.

Tanda-tanda ketidakcocokan terhadap cat rambut ini perlu diperhatikan agar tidak berdampak buruk pada kesehatan kulit kepala dan rambut.

Baca juga:

Dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus Konsultan Medis Klinik Dermalogia, Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE,  menyebutkan beberapa cirinya.

Tanda cat rambut tidak cocok

1. Reaksi alergi

Salah satu tanda paling umum adalah reaksi alergi.

"Reaksi alergi bisa berupa kemerahan, gatal, ruam, atau pembengkakan pada kulit kepala dan wajah. Bahkan, sensasi panas atau terbakar saat proses aplikasi juga harus diwaspadai, terutama jika diikuti reaksi alergi serius," ujar Arini kepada , belum lama ini.

2. Kulit mengelupas

Selain reaksi alergi, Arini menyebutkan bahwa kulit kepala yang terlalu kering dan mengelupas juga bisa menjadi tanda produk cat rambut tidak cocok.

"Rambut yang rusak setelah pewarnaan, seperti kering, rapuh, atau kehilangan elastisitas, biasanya disebabkan oleh paparan bahan kimia dalam pewarna," tuturnya.

3. Rambut rontok berlebihan

Rambut rontok berlebihan setelah pewarnaan juga merupakan tanda kerusakan pada folikel rambut atau tanda cat rambut yang digunakan tidak tepat atau tidak cocok.

Oleh karena itu, tes alergi (patch test) sebelum menggunakan produk baru sangat dianjurkan, bahkan jika sebelumnya pengguna merasa aman menggunakan produk yang sama.

Baca juga:

Tes ini dilakukan dengan mengoleskan sedikit produk ke area kulit tertentu, seperti belakang telinga atau lengan bagian dalam, lalu menunggu 48 jam untuk melihat apakah ada reaksi.

Namun, jika reaksi masih terjadi, sebaiknya segera hentikan penggunaan dan konsultasikan ke dokter.

Lakukan patch test untuk mengurangi risikonya. Selain itu, pilihlah produk yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan memenuhi standar keamanan internasional.

Selain itu, pastikan mengaplikasikan cat sesuai prosedur  seperti menggunakan sarung tangan dan mengikuti instruksi pada kemasan produk cat rambut.

Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi paparan uap bahan kimia.

"Hindari pewarnaan rambut jika kulit kepala sedang iritasi atau memiliki luka terbuka," tutur alumni Harvard Medical School itu.

Selain itu, bersihkan kulit kepala secara menyeluruh setelah proses pewarnaan untuk mengurangi risiko iritasi atau reaksi yang tidak diinginkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat