7 Tips Mengecat Rambut Sendiri di Rumah agar Aman
JAKARTA, - Mewarnai rambut sendiri di rumah bisa menjadi pilihan praktis bagi banyak orang.
Namun, jika tidak dilakukan dengan benar, pewarnaan rambut di rumah dapat menimbulkan risiko kesehatan seperti iritasi kulit atau kerusakan rambut.
Berikut ini beberapa tips dari dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetik Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE, , agar proses pewarnaan rambut di rumah tetap aman dan efektif.
Baca juga: Viral Soal Cat Rambut Sebabkan Kanker, Mitos atau Fakta?
Tips mengecat rambut sendiri di rumah
1. Pilih produk yang aman dan terdaftar di BPOM
Pastikan produk pewarna rambut yang digunakan telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau memenuhi standar keamanan internasional.
"Sebagian besar produk modern telah mengurangi atau mengganti bahan berbahaya ini untuk memenuhi standar keamanan internasional (kadar para-phenylenediamine (PPD) hingga maksimum 2 persen setelah pencampuran), seperti yang ditetapkan oleh BPOM," ujar Arini kepada , Senin (23/12/2024).
2. Lakukan tes alergi
Sebelum mewarnai rambut, sangat disarankan untuk melakukan tes alergi (patch test) 48 jam sebelumnya.
Oleskan sedikit produk di area kecil kulit, seperti di belakang telinga atau lipatan siku, dan amati apakah muncul reaksi alergi seperti gatal, kemerahan, atau pembengkakan.
Baca juga: Jangan Gosok Batang Rambut Saat Keramas, Kenapa?
3. Gunakan peralatan pelindung
Selalu gunakan sarung tangan selama proses pewarnaan untuk menghindari kontak langsung antara bahan kimia dan kulit.
Selain itu, aplikasikan pewarna rambut sesuai instruksi pada kemasan, termasuk durasi waktu yang dianjurkan, agar hasilnya optimal tanpa merusak rambut.
4. Pastikan ruangan punya ventilasi memadai
Paparan uap bahan kimia dalam ruangan tertutup dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan.
“Ruangan dengan ventilasi yang baik sangat penting untuk mengurangi paparan uap kimia,” ujar Arini.
Baca juga: Apakah Keramas Setiap Hari Bikin Rambut Rontok?
5. Hindari pewarnaan jika kulit kepala bermasalah
Jika kulit kepala sedang iritasi, kering, atau memiliki luka terbuka, tunda proses pewarnaan.
Bahan kimia dalam cat rambut dapat memperburuk kondisi kulit dan meningkatkan risiko reaksi alergi atau iritasi.
6. Bersihkan kulit kepala secara menyeluruh
Setelah proses pewarnaan selesai, bilas kulit kepala dengan air hingga bersih untuk mengurangi residu bahan kimia.
Langkah ini penting untuk mengurangi risiko iritasi atau reaksi yang tidak diinginkan.
Baca juga: Sedang Tren, Apa itu Warna Rambut Old Money Blonde?
7. Jangan warnai rambut terlalu sering
Dokter alumni Harvard Medical School itu mengingatkan untuk tidak terlalu sering mengganti warna rambut karena dapat menyebabkan kerusakan pada kutikula rambut, mengakibatkan rambut menjadi kering dan rapuh.
"Penggunaan cat rambut yang terlalu sering atau tanpa perlindungan yang memadai dapat menyebabkan kerontokan rambut hingga kebotakan," tuturnya.
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram anEin Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)
Terkini Lainnya
- 5 Cara Orangtua Mengatasi Rasa Bersalah Setelah Anak Celaka
- Kapan Harus ke Dokter Kalau Ada Jerawat?
- Tak Cuma Makanan Digoreng, Ini Rekomendasi Bekal Bergizi dari Ahli
- Kenapa Jerawat Bisa Menyebabkan Bopeng dan Bagaimana Mengatasinya?
- 5 Langkah Mudah Memulai Diet Nabati
- Apa Itu Lavender Marriage? Ramai Dibahas di Medsos
- Kekhawatiran Orangtua Jika Pemerintah Batasi Anak Pakai Medsos
- Cerita Winky Wiryawan Dalami Hobi Lari, Diawali Ikutan Istri
- Jokowi Pakai Batik Naga Dersonolo Saat Temui Sri Sultan HB X, Apa Maknanya?
- Selektif, Winky Wiryawan Punya Kriteria Sneakers Idaman
- 4 Tips agar Bekal Anak Tetap Aman Dikonsumsi, Orangtua Harus Tahu
- 10 Merek Dress Lokal di Bawah Rp 300.000
- Wacana Pembatasan Usia Mengakses Medsos, Apa yang Akan Dilakukan Orangtua agar Anak Tidak Bosan?
- Cegah Munculnya Masalah Kesehatan, Dokter Gizi Ingatkan 6 Hal untuk Makan Bergizi Gratis
- Jangan Sepelekan, Kelelahan Bisa Membuat Orangtua Kurang Waspada Mengawasi Anak