4 Gejala Sakit Fisik yang Bisa Muncul Ketika Ibu Stres
- Gejala stres tidak selalu bisa dilihat oleh orang lain seperti perubahan perilaku, mudah lelah, dan mengurung diri.
Namun, ada juga gejala stres yang hanya dapat dirasakan oleh diri sendiri dan mirip seperti sakit fisik. Gejala ini disebut sebagai tanda subyektif.
Menurut pendiri Health Collaborative Center (HCC), Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, tanda subyektif adalah salah satu tanda awas yang menandakan adanya gangguan kesehatan mental.
Tanda stres ini sulit untuk dilihat oleh orang lain, melainkan dirasakan oleh diri sendiri dan berupa gangguan fisik (psikosomatis).
"Tanda subyektif ini, adalah justru menjadi pemicu awal, dan berat banget, sayangnya enggak kelihatan. Itu yang kita kenal sebagai psikosomatis," ujarnya dalam podcast Kompas Lifestyle, Ruang Keluarga yang bertajuk Banyak Ibu Rumah Tangga Alami Masalah Kesehatan Jiwa yang tayang Minggu (22/12/2024).
Gejalanya bisa sangat beragam, mulai dari sakit perut yang berulang, gejala seperti GERD, dan tekanan darah tinggi.
Gejala fisik akibat stres
1. Sakit perut
Kondisi stres dapat menimbulkan gejala psikosomatis akibat tingginya kadar hormon stres, seperti kortisol yang meningkat.
"Ketika orang mengalami gangguan kesehatan jiwa, terutama ibu, maka hormon-hormon yang merupakan mediator biokimiawi, seperti adrenalin, terutama kortisol, itu keluar lebih banyak," ungkap Ray.
Produksi kortisol yang meningkatkan akan mempercepat gerakan usus, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan pada perut.
2. Gejala mirip GERD
Ada suatu penelitian yang juga mengatakan bahwa hormon kortisol yang tinggi mendorong sel-sel parietal lambung untuk memproduksi lebih banyak asam lambung.
"Jadi di lambung, itu yang menghasilkan asam lambung adalah sel parietal," pungkas Ray.
Baca juga:
- 8 Cara Redakan Gejala Gerd saat Kambuh
- Tinggal Serumah dengan Mertua Bikin Ibu Menyusui Makin Stres, Benarkah?
Suasana lambung yang sudah asam dan naiknya produksi asam lambung kemudian akhirnya menyebabkan gejala seperti GERD. Tidak hanya membuat perut sakit, tetapi juga menimbulkan rasa kembung.
Namun, itu bukan GERD yang sebenarnya melainkan gejala psikosomatis akibat stres.
3. Sakit kepala
Tidak berhenti sampai di situ, hormon kortisol yang tinggi juga menyebabkan lebih banyak produksi hormon adrenalin dan epinefrin yang pada gilirannya menyebabkan gajala seperti sakit kepala dan pandangan yang buram.
"Gangguan biomekanis dan lain sebagainya. Itu gejala psikosomatis," kata Ray.
Terkini Lainnya
- 4 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Melahirkan
- Winona Willy Ungkap Tips Membagi Waktu Bekerja dan Mengurus Anak
- Acara Cari Jodoh di Jogja Didominasi Pendaftar Usia Muda dari Berbagai Daerah
- Singapura Resmi Rilis Batasan Pemakaian Gawai untuk Anak, Cegah Risiko Gangguan Kesehatan
- Ramai Tren Telat Foto Newborn, Apa Manfaatnya Melakukan "Newborn Photoshoot"?
- Terinspirasi Audrey Hepburn, Ivanka Tampil dengan Gaun Putih dan Sarung Tangan Hitam di Inaugurasi Trump
- Melania Tampil Anggun dalam Balutan Gaun Minimalis Saat Dansa Bersama Donald Trump
- Berkaca dari Konflik Nikita Mirzani-Lolly, Pahami Cara Mengelola Emosi sebagai Orangtua
- Belajar dari Hubungan Nikita Mirzani-Lolly, Ketahui 4 Cara Mencegah Konflik dengan Anak Perempuan Remaja
- Jangan Sekadar FOMO, Persiapkan Diri Sebelum Ikut Acara Cari Jodoh
- Gaya Para Selebritas di Pelantikan Donald Trump, Ada Snoop Dog
- Aturan ASN Boleh Poligami, Orangtua Perlu Pikirkan 4 Dampak Ini terhadap Anak
- Viral Program Tidur Siang di Sekolah, Berapa Lama Durasi yang Disarankan?
- Viral Program Tidur Siang di Sekolah, Apa Manfaatnya bagi Siswa?
- Gaya Carrie Underwood di Pelantikan Trump, Simpel namun Elegan