PPN Naik Jadi 12 Persen, Jadi Sumber Stres Baru bagi Ibu Rumah Tangga

- Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen memicu berbagai kekhawatiran di masyarakat luas, terutama pada aspek keuangan rumah tangga.
Kebijakan ini, meskipun difokuskan pada barang dan jasa kategori premium, turut menimbulkan kekhawatiran akan efek berantai yang memengaruhi harga kebutuhan sehari-hari.
Menurut Psikolog Klinis Olphi Disya Arinda, M.Psi., Psikolog, kenaikan PPN bisa berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk rumah tangga.
"Pastinya kenaikan PPN ini berimbas ke banyak aspek di kehidupan kita ya, tidak terkecuali juga di ranah rumah tangga," ujarnya ketika diwawancarai , Kamis (19/12/2024).
Baca juga: PPN Naik 12 Persen, Apakah Pekerja Semakin Mengejar Pekerjaan Bergaji Tinggi?
Dalam konteks rumah tangga, kenaikan biaya barang dan jasa dapat menimbulkan tekanan finansial, terutama bagi keluarga yang pendapatannya tidak mengalami peningkatan serupa.
Ibu rumah tangga sering kali berada di garis depan dalam mengatur keuangan keluarga, sehingga merekalah yang paling merasakan dampaknya.
Beban finansial ini dapat menjadi sumber stres tambahan.
"Kenaikan PPN ini biasanya akan meningkatkan biaya hidup yang bisa memicu stres finansial," ungkap Disya.
Ibu rumah tangga harus menyesuaikan anggaran keluarga dengan lebih ketat, yang berarti mereka harus memprioritaskan kebutuhan pokok dan mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan sekunder, seperti hiburan atau rekreasi.
Proses ini sering kali tidak mudah dan dapat memicu kecemasan, serta tekanan emosional.
Baca juga: Jangan Menyepelekan Pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga
Sebagai contoh, keluarga yang sebelumnya mampu menyisihkan dana untuk aktivitas menyenangkan, kini harus memusatkan perhatian pada kebutuhan dasar.
"Pada akhirnya memiliki efek psikologis yaitu kecemasan, bahkan mungkin juga kelelahan secara emosional," jelas Disya.
Apalagi, jika pendapatan keluarga tidak cukup untuk menutupi kenaikan harga, ibu rumah tangga makin merasa tertekan, karena harus membuat keputusan-keputusan sulit terkait alokasi dana.
Diperlukan strategi untuk menghadapi kenaikan PPN ini. Misalnya, ibu rumah tangga bisa membandingkan harga sebelum membeli sebuah produk atau dengan memanfaatkan promosi.
Bahkan, bukan tak mungkin ibu rumah tangga harus menyisihkan keinginannya untuk keperluan yang lebih penting dan mendasar.
"Kalau yang tadinya bisa membeli kebutuhan lain seperti hiburan, sekarang jadi harus banyak nge-cut hal-hal yang tadinya mereka Inginkan," tutup Disya.
Terkini Lainnya
- Gaya Ikonik Mendiang Kim Sae-ron dan Won Bin dalam "The Man from Nowhere"
- Ronaldo ke Kupang Diajak Aktris Cote de Pablo, Siapa Dia?
- Zodiak Taurus Februari 2025: Karier Bersinar, Keuangan Harus Dikontrol
- 6 Cara Kabur dari Rutinitas Tanpa Harus Bepergian Jauh
- Bulking Saat Puasa, Aman atau Tidak?
- Survei: 62 Persen Orang Merasa Kesepian Meski di Tengah Keramaian
- Seperti Mahalini, Ini Alasan Banyak Orangtua Rahasiakan Wajah Bayinya
- Terapkan Sustainable Fashion, Kami Idea Manfaatkan Sisa Bahan Fesyen
- Remaja Rentan Merasa Kesepian, Ini Alasannya
- Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Kenang 9 Gaya Ikoniknya di Film dan Drama
- Kesepian Lebih Sering Dialami Masyarakat Perkotaan, Mitos atau Fakta?
- Gelar "Fan Meeting" di Jakarta, Hwang In Youp Ungkap "Outfit" Andalannya
- Pernah Dialami Kim Sae Ron Sebelum Meninggal, Apa Itu "Culture Cancel"?
- Arti Nama Anak Mahalini dan Rizky Febian, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian
- Daftar Nama Bayi Seleb Indonesia yang Lahir di Tahun 2025 dan Artinya