luxdomini.net

Kenaikan PPN 12 Persen, Pengguna Skincare Siap-siap Tekan Bujet

Ilustrasi skincare.
Lihat Foto

 - Pemerintah Indonesia resmi memberlakukan kebijakan baru mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen untuk sejumlah barang dan jasa pada 1 Januari 2025.

Meski rincian teknis penerapan PPN 12 persen masih digodok oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), tetapi skincare juga diprediksi bakal ikut dikenakan.

Hal ini pun memunculkan kekhawatiran di kalangan pengguna skincare, baik perempuan maupun laki-laki.

Seorang mahasiswa, Pratama (21 tahun), misalnya, mengatakan bahwa sebagai orang yang rutin menggunakan skincare, dia turut khawatir dengan adanya kenaikan harga ini.

Baca juga:

Apalagi karena masih kuliah, ia perlu menyesuaikan dengan anggaran yang dimiliki.

"Khawatir sih, karena gue pakai empat tipe produk dan harganya lumayan," ujarnya kepada di Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024).

Begitu pula Angel (20 tahun) yang menilai harga skincare saat ini saja baginya sudah cukup mahal dan akan lebih mahal lagi ketika kebijakan diberlakukan.

Apalagi, beberapa produk skincare yang digunakannya merupakan produk luar negeri, sehingga harganya relatif lebih mahal.

"Skincare yang aku pakai ada juga yang dari luar negeri dan itu sudah cukup mahal. Apalagi sebagai seorang mahasiswa yang bujetnya pas-pasan," ujarnya.

Sedangkan bagi Reynaldy (30 tahun), kenaikan harga PPN tidak hanya berdampak pada pengeluaran untuk perawatan kulit, tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari lainnya.

Hal itu dikhawatirkannya bakal semakin membuat kantong bolong.

"Karena pemakaiannya daily, kenaikan ini lumayan berdampak karena belanja bulanan akan lebih mahal. Ini akan jadi efek domino buat kebutuhan-kebutuhan yang lain," ujarnya.

Cari alternatif terjangkau

Sebagian besar dari mereka mengaku akan mencari alternatif merek skincare yang lebih terjangkau untuk menghemat pengeluaran, termasuk seorang mahasiswa bernama Irene (20 tahun).

"Setelah aku dengar PPN naik jadi 12 persen, sekarang aku lagi mencari alternatif yang lebih murah untuk mengantisipasi kenaikan harga skincare," ujarnya.

Selain mencari merek pengganti, beberapa dari mereka juga berniat untuk mengurangi pengeluaran dengan hanya membeli produk skincare dasar saja.

"Ada beberapa skincare yang enggak penting banget jadi bisa dikurangi, kayak ampoule. Produk yang penting adalah facial wash, moisturizer, dan sunscreen," ujar Angel.

Baca juga:

Sedangkan Tiffany (21 tahun) mengaku belum berencana beralih ke merek skincare lain, tetapi lebih memilih mengencangkan ikat pinggang dengan mengurangi pengeluaran untuk makeup.

Dengan melakukan itu, Tiffany dapat menyisihkan lebih banyak dana untuk membeli produk-produk skincare yang digunakannya.

"Aku bakal mengurangi makeup, karena itu bisa disubtitusi. Misalnya, pakai produk bibir untuk blush, jadi enggak perlu beli banyak produk," jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat