Jangan Takut, Ini 3 Tips Komunikasi dengan Penderita Skizofrenia
- Banyak orang merasa takut dan enggan berinteraksi dengan penderita skizofrenia karena stigma negatif yang berkembang di masyarakat.
Misalnya, mer3ka dianggap berbahaya dan tidak terkendali.
Padahal, stigma itu belum tentu benar. Berikut adalah tips komunikasi dengan penderita skizofrenia agar kita bisa hidup berdampingan dengan mereka.
Baca juga: Anak Tunjukkan Gejala Awal Skizofrenia? Lakukan 4 Hal Ini
Tips komunikasi dengan penderita skizofrenia
1. Pastikan obat dikonsumsi secara teratur
Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Zulvia Oktanida Syarif, hal utama yang harus diperhatikan adalah memastikan bahwa ia meminum obat sesuai anjuran psikiater.
"Dia butuh obat untuk mengendalikan gejalanya," ungkap Zulvia.
Baca juga: Anak Pengidap Skizofrenia, Apakah Dapat Hidup Normal dalam Masyarakat?
Skizofrenia melibatkan gangguan pada keseimbangan neurokimia otak, dan obat-obatan dirancang untuk membantu mengatasi hal ini.
Konsumsi obat yang teratur adalah fondasi untuk menjaga stabilitas kondisi mental.
Konsumsi obat juga bisa meredakan halusinasi dan delusi atau waham yang dialaminya. Sehingga, ia bisa menilai realita dan berkomunikasi dengan lebih baik.
"Kalau sudah diseimbangkan neurokimiawi otaknya sama obat, mereka jadi bisa berkomunikasi lebih nyambung, tidak emosional, ya kayak normal saja," lanjutnya.
2. Hindari perdebatan
Orang dengan skizofrenia sering kali memiliki waham atau delusi, yaitu keyakinan yang tidak sesuai dengan realitas.
Ketika menghadapi hal ini, hindari berdebat panjang lebar untuk mencoba "membuktikan" bahwa keyakinannya salah.
"Kita tidak perlu panjang lebar berdebat, karena itu akan buang energi. Wahamnya itu muncul karena kan enggak seimbang neurokimiawi otaknya," jelas Zulvia.
Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini Skizofrenia agar Penderitanya Bisa Hidup Mandiri
3. Hindari situasi yang memicu amarah
Saat berbicara dengan seseorang yang mengalami gejala skizofrenia, usahakan untuk tetap tenang, tidak emosional, dan memperlakukan mereka seperti biasa.
Hindari nada suara yang menghakimi atau memancing emosi.
Ketika seseorang belum menjalani pengobatan atau kondisinya belum stabil, mereka lebih rentan terhadap ledakan emosi, seperti amarah atau perilaku agresif.
"Banyak yang misalnya orang skizofrenia mengamuk, banting barang, sampai agresif, kekerasan, memukul, juga melukai. Jadi, kita jangan mancing-mancing, lah," pungkas Zulvia.
Baca juga: Ketahui, Tanda-tanda Awal Terjadinya Skizofrenia
Dengan pengobatan yang tepat dan rutin, perilaku ini dapat dicegah sehingga penderita skizofrenia tidak mudah meledak dan bisa hidup selayaknya orang normal.
"Jangan mancing-mancing selama dia belum diobatin ya. Kalau udah diberi obat sih Insya Allah aman," tutup Zulvia.
Terkini Lainnya
- Jerawat Parah, Bisakah Sembuh Total?
- Jangan Lepas Balita di Lingkungan Berisiko, Awasi dengan 8 Langkah Ini
- Jangan Asal, Hindari Wadah Bekal yang Berbahaya untuk Kesehatan Anak
- 6 Tips Menjaga Keamanan Anak Saat Orangtua Sibuk atau Beristirahat
- Dapat Makan Bergizi Gratis, Perlukah Orangtua Tetap Bawakan Bekal?
- 15 Baju Olahraga Lokal di Bawah Rp 300.000 yang "Stylish"
- Tragedi Balita Tercebur Kolam Ikan, Mengapa Pengawasan Orangtua Penting?
- Jennie Blackpink Ulang Tahun 16 Januari, Intip 7 Gaya Rambutnya
- Jennie BLACKPINK Ulang Tahun Ke-28, Intip 6 Outfitnya yang Trendi
- "Puasa Gadget" Bisa Jadi Cara Orangtua Batasi Penggunaan Medsos pada Anak
- Sering Dianggap Tak Berbahaya, Kebiasaan Anak Nonton YouTube Bisa Mengubah Perilaku Sosialnya
- Dokter Gizi Ungkap Program Makan Bergizi di Indonesia dan Jepang Jauh Berbeda
- 6 Tips Diet Menjelang Menopause, Termasuk Makan Makanan Kaya Kalsium
- Bisakah Indonesia Menerapkan Aturan seperti Australia dalam Penggunaan Medsos pada Anak?
- 4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Sepatu