Penderita Skizofrenia Berlaku Agresif, Niat Jahat atau Ketidaksadaran?
- Ketika mendengar kata "skizofrenia," banyak orang mungkin langsung membayangkan tindakan agresif atau kekerasan dan perilaku tidak terkendali.
Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Zulvia Oktanida Syarif, penting untuk memahami bahwa skizofrenia adalah gangguan mental serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir, menilai realitas, dan merespons dunia di sekitarnya.
"Dia sulit membedakan mana yang realita dan mana yang hanya ada di dalam pikirannya," ujarnya ketika diwawancarai , beberapa waktu lalu.
Gangguan ini bersifat kronis dan sering kali membutuhkan pengobatan jangka panjang.
Baca juga: Mengenal Skizofrenia, Penyakit Mental yang Sebabkan Halusinasi dan Delusi
Menurut Zulvia, gejala utama skizofrenia meliputi halusinasi, seperti mendengar suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
"Halusinasi itu gangguan persepsi saat seseorang itu mendapatkan sensasi di salah satu dari panca inderanya, tapi sumbernya enggak ada," jelas Zulvia.
Penderita skizofrenia juga kerap mengalami delusi atau waham, di mana seseorang percaya pada sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan. Juga, paranoid atau perasaan takut berlebihan yang tidak berdasar.
"Dia meyakini ada yang mau membunuh diri dia padahal tidak ada. Paranoid," pungkas Zulvia.
Gejala-gejala ini membuat penderita skizofrenia sering hidup dalam dunia yang berbeda dari kenyataan, sehingga tindakannya kadang terlihat bahkan berbahaya.
Baca juga: Anak Pengidap Skizofrenia, Apakah Dapat Hidup Normal dalam Masyarakat?
Apakah Orang dengan Skizofrenia Sengaja Berbuat Jahat?
Tindakan agresif pada penderita skizofrenia bukanlah hasil dari niat jahat atau dendam.
Sebaliknya, tindakan tersebut biasanya didorong oleh halusinasi atau delusi yang mereka yakini sepenuhnya. Pikiran yang terganggu membuat mereka salah menilai situasi.
"Sebenarnya orang dengan skizofrenia tidak dengan sengaja mau jahat sama orang. Misalnya karena dia dendam, tidak demikian, tapi murni karena gangguan pada isi pikirannya," tegas Zulvia.
Misalnya, ada kasus di mana seorang penderita skizofrenia membunuh anggota keluarganya sendiri.
Dalam pikirannya, anggota keluarga itu terlihat seperti seekor hewan buas yang mengancam nyawanya.
"Saat itu dia berpikir itu adalah harimau, hewan buas," pungkas Zulvia.
Baca juga: Kata Pakar Kejiwaan soal Bisikan Gaib yang Berakibat Remaja Bunuh Ayah dan Neneknya
Terkini Lainnya
- Waspadai, Risiko Kesehatan di Balik Praktik "Swinger"
- Kenapa Fenomena "Swinger" Lebih Sering Dijumpai di Kota Besar?
- Jadi Orangtua, Gen Z Awal Lebih Kritis Soal Info Kesehatan
- Intip 4 Ide OOTD Kasual Kim Yoon Hye, Pemeran di Love Scout
- Alasan Gen Z Awal Cukup Matang dalam Mempertimbangkan Jumlah Anak
- Kasus Siswa Dihukum Duduk di Lantai Bisa Hilangkan Motivasi Belajar
- Cerita Tom Holland, Adaptasi Pola Makan Demi Peran
- 5 Cara Mengatasi IBS untuk Pencernaan yang Lebih Nyaman
- Sibuk tapi Ingin Merawat Kulit? Eva Mulia Clinic Tawarkan Perawatan Praktis dan Efektif
- 5 Ide OOTD Han Ji Min dalam Serial Love Scout, Cocok untuk ke Kantor
- Orangtua dari Gen Beta Enggan Punya Anak dengan Jarak Usia Berdekatan
- Siswa SD Dihukum Belajar di Lantai karena Menunggak SPP, Pakar Sebut Termasuk "Bullying"
- 9 Makanan untuk Mengatasi Gejala Depresi, Kimchi hingga Kacang Arab
- Siswa Tunggak SPP, Hukuman Intimidatif Bisa Sebabkan Anak Stres hingga Depresi
- Makan Bergizi Gratis, Pahami Preferensi Makan Anak dengan Merangkul Penjual Kantin