Pentingnya Kehadiran Pasangan untuk Menguatkan Peran Ibu dalam Keluarga
- Menjadi seorang ibu adalah perjalanan yang penuh tantangan, terutama bagi ibu baru.
Membagi waktu dan tenaga untuk mengurus keluarga seringkali membuat kewalahan dan butuh dukungan dari orang-orang terdekat, apalagi jika sambil mengejar karir.
Dalam banyak kasus, pasangan telah menjadi figur utama dalam support system seorang ibu.
Menurut Psikolog Samanta Elsener, pasangan adalah orang terdekat yang melibatkan keintiman dan komitmen.
Baca juga:
Untuk itu, kerja sama antarpasangan sangat penting dalam mengambil peran sebagai orangtua.
“Ibaratnya, satu-satunya orang yang kita pilih untuk hadir dalam kehidupan kita adalah pasangan,” ujarnya dalam Konferensi Pers BundaFest 2024 di Lotte Mall Jakarta, Jakarta Selatan, Jumat (06/12/2024).
Apalagi, ia menambahkan, kita tidak dapat memilih siapa orangtua dan anak kita. Namun, kita bisa memilih dengan siapa kita berkomitmen dan membangun rumah tangga.
Sehingga, sangat wajar jika seorang ibu merasa sedih dan kecewa jika pasangan tidak dapat memahami perasaannya.
“Dalam sebuah rumah tangga, poin pentingnya adalah bunda dan ayah. Jadi, pasti ibu selalu ingin dekat dan nyaman dengan pasangan, pengen kayak ada di negeri dongeng setiap hari,” katanya.
Hadirnya masalah tidak bisa diprediksi. Untuk itu, mampu saling berbagi denan pasangan saat lelah dan masalah datang sangatlah penting.
Samanta menjelaskan, masalah yang dihadapi oleh para ibu juga tidak hanya terjadi di kalangan ekonomi menengah kebawah.
“Profil ekonomi menengah ke atas pun juga pengen dipahami oleh pasangannya. Setiap bunda pengen suaminya selalu ada, tapi beda-beda masalahnya,” ucap Samanta.
Baca juga:
- Cara Belajar yang Efektif untuk Anak Ekstrovert, Wajib Tahu
- 4 Cara Mencegah Obesitas pada Anak, Apa Saja?
Apapun kondisi ekonomi atau masalah yang dihadapi, seorang ibu pasti membutuhkan pasangan yang dapat memahaminya.
Ini karena dalam otak perempuan, yang bekerja adalah amigdala atau bagian emosinya.
“Begitu dipahami rasanya tuh senang banget dan merasa terkoneksi dengan suami. Walaupun seharian enggak ketemu atau sebulan LDR, rasanya tuh seneng karena ternyata suami masih paham aku,” tutup Samanta.
Terkini Lainnya
- Kebiasaan Nonton Video Pendek Bisa Membuat Akademik Anak Menurun, Orangtua Harus Tahu
- Satu Sepatu untuk Beragam Kegiatan Termasuk Olahraga, Apakah Bisa?
- Mengapa Susu Tidak Bisa Digantikan Protein Nabati?
- Winky Wiryawan Andalkan Sneakers untuk Beraktivitas, Termasuk Saat "Nge-DJ"
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini 4 Cara Mengatasi Konflik Keluarga
- Nonton Video Pendek Bahaya buat Anak? Ini Batas Usia Penggunaannya
- Viral Soal Video Pendek di Medsos Bahaya buat Anak, Apa Dampaknya?
- Song Hye Kyo Beberkan Rutinitasnya untuk Jaga Kesehatan Mental
- Tak Harus Nasi, Apa Alternatif Karbohidrat di Makan Bergizi Gratis?
- 6 Jenis Diet untuk Otak yang Lebih Sehat
- Bekal Anak Harus Dikonsumsi Maksimal 2 Jam Setelah Matang, Ini Alasannya
- 3 Hal yang Harus Dipahami Orangtua Saat Mendidik Anak Perempuan Remaja
- Panduan Diet Terbaik 2025 untuk Tubuh Sehat dan Hidup Berkelanjutan
- 4 Cara Berkomunikasi dengan Anak Perempuan Remaja, Orangtua Harus Tahu
- Begini Prosedur Minta Perlindungan LPSK untuk Masuk ke Rumah Aman