Orangtua Harus Tahu, Ini 4 Ciri-ciri Skizofrenia pada Anak
![Ilustrasi anak](https://asset.kompas.com/crops/Cen4zPqZlGKmnSx9lIZcJ7Wx0lU=/0x0:740x493/1200x800/data/photo/2024/12/06/675298515f370.jpg)
- Skizofrenia adalah salah satu jenis gangguan mental berat yang menganggu proses berpikir dan menilai realita. Skizofrenia tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak.
Berdasarkan statistik, gejala skizofrenia biasanya mulai muncul pada laki-laki antara usia 15 hingga 25 tahun, sementara pada perempuan, gejala ini muncul lebih lambat, antara 25 hingga 35 tahun.
Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Zulvia Oktanida Syarif, anak-anak bisa menunjukkan tanda-tanda prodromal, yaitu gejala awal yang menunjukkan kemungkinan berkembangnya skizofrenia.
"Kalau pada anak-anak biasanya sudah ada gejala-gejala, kita sebutnya prodromal. Jadi seperti cikal bakalnya gitu, gejala menuju skizofrenia," ujarnya ketika diwawancarai , Selasa (3/12/2024).
Baca juga: Tidak Hanya Orang Dewasa, Anak Juga Bisa Idap Skizofrenia
Orangtua perlu mengetahui ciri-ciri skizofrenia pada anak, agar dapat melakukan deteksi dini dan intervensi yang tepat. Berikut adalah gejala awal skizofrenia pada anak:
4 Ciri Awal Skizofrenia pada Anak
1. Menarik Diri
Menurut Natalia, ciri-ciri skizofrenia pada anak dapat terlihat dari perilaku menarik diri, baik dari orangtua keluarga, ataupun teman. Di mana anak tidak mau bersosialisasi dan memilih tidak memiliki teman.
2. Perubahan Perilaku
Salah satu gejala awal yang sering terlihat adalah perubahan perilaku, seperti penarikan diri dari lingkungan sosial. Anak yang mengalami skizofrenia mungkin menunjukkan perilaku yang dianggap aneh.
"Misalnya ada pembicaraan yang aneh, sering komat-kamit bicara sendiri, tertawa sendiri. Jadi ada perilaku-perilaku yang aneh," ungkap Zulvia.
Baca juga: Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Kenali Tanda Awal Skizofrenia pada Remaja
3. Ekspresi yang Datar
Mereka juga cenderung menunjukkan ekspresi wajah yang datar dan tidak bervariasi. Hal ini terjadi karena kemampuan mereka untuk menilai situasi sosial dan memahami lingkungan sekitar terganggu.
"Tidak tahu harus bersikap apa pada orang di sekelilingnya, jadi kayak seakan-akan ada di dunia pikirannya sendiri, kayak tidak peduli orang," tutur Zulvia.
Bukan karena mereka bersikap jahat, melainkan disebabkan oleh gangguan pada pemikiran mereka.
Baca juga: Mengenal Skizofrenia, Penyakit Mental yang Sebabkan Halusinasi dan Delusi
4. Sering Berhalusinasi
Penting untuk diingat bahwa anak kecil, terutama balita dan anak prasekolah, sering memiliki teman imajinasi yang dianggap normal.
"Punya teman halusinasi, teman khayalan, teman imajinasi. Jadi mereka misalnya main rumah-rumahan dan boneka bersama teman, lalu dia ngomong sendiri Itu masih wajar," pungkas Zulvia.
Yang tidak wajar adalah jika teman khayalan ini terus ada hingga usia sekolah yang merupakan usia sosial seorang anak.
Di mana anak seharusnya sudah tidak memiliki teman hayalan karena sudah memiliki teman nyata di sekolah dan lingkungan, ini bisa menjadi tanda bahaya.
"Apalagi jika ia menjauh dari teman-temannya dan malah ngomong sendiri sama teman hayalannya. Itu sudah harus jadi red flag, sudah harus diperiksakan ke sekolah atau psikiater," tutup Zulvia.
Terkini Lainnya
- Mengapa Susu Tidak Bisa Digantikan Protein Nabati?
- Winky Wiryawan Andalkan Sneakers untuk Beraktivitas, Termasuk Saat "Nge-DJ"
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini 4 Cara Mengatasi Konflik Keluarga
- Nonton Video Pendek Bahaya buat Anak? Ini Batas Usia Penggunaannya
- Viral Soal Video Pendek di Medsos Bahaya buat Anak, Apa Dampaknya?
- Song Hye Kyo Beberkan Rutinitasnya untuk Jaga Kesehatan Mental
- Tak Harus Nasi, Apa Alternatif Karbohidrat di Makan Bergizi Gratis?
- 6 Jenis Diet untuk Otak yang Lebih Sehat
- Bekal Anak Harus Dikonsumsi Maksimal 2 Jam Setelah Matang, Ini Alasannya
- 3 Hal yang Harus Dipahami Orangtua Saat Mendidik Anak Perempuan Remaja
- Panduan Diet Terbaik 2025 untuk Tubuh Sehat dan Hidup Berkelanjutan
- 4 Cara Berkomunikasi dengan Anak Perempuan Remaja, Orangtua Harus Tahu
- Begini Prosedur Minta Perlindungan LPSK untuk Masuk ke Rumah Aman
- Mengapa Banyak Siswa Enggan Makan Sayur dari Makan Bergizi Gratis?
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Mengapa Remaja Perempuan Sulit Akur dengan Ibu?