luxdomini.net

Hati-hati, Media Sosial Bisa Merusak Percaya Diri Anak

Ilustrasi anak bermain gadget
Lihat Foto

- Saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang, termasuk anak-anak.

Namun, penggunaan media sosial pada anak-anak dapat memberikan dampak buruk, khususnya terhadap rasa percaya diri mereka.

Menurut Psikolog Ratih Ibrahim, media sosial memiliki pengaruh besar terhadap self-esteem atau harga diri anak-anak.

Baca juga: Australia Larang Remaja di Bawah 16 Tahun Main Media Sosial, Mungkinkah Diterapkan di Indonesia?

“Terus, impact-nya sekarang, kita menemukan anak-anak yang segitu attached dengan media sosialnya dia. Sehingga self-esteem-nya diletakkan kepada like, dislike, comment, engagement, dan segala macam itu loh,” ujarnya ketika diwawancarai pada Selasa (2/12/2024).

Sayangnya, kondisi ini membuat anak-anak mengaitkan harga dirinya dengan popularitas di dunia maya. Ketika tidak mendapatkan banyak like atau perhatian di media sosial, mereka cenderung merasa rendah diri, belum lagi jika adanya risiko menjadi korban cyber bullying.

Baca juga: Australia Larang Anak di Bawah Umur Gunakan Media Sosial, Ini 4 Manfaatnya

Jangankan anak-anak, orang dewasa juga kerap terganggu self-esteem atau harga dirinya akibat media sosial.

"Kita yang dewasa saja bisa tergoncang mental health dan eksistensi kita secara psikologis. Apalagi anak-anak kecil yang lebih muda, yang belum matang otaknya,” jelas Ratih.

Rendahnya self-esteem ini sering kali memicu anak-anak memandang rendah dirinya sendiri, yang kemudian dapat berkembang menjadi gangguan kesehatan mental lainnya.

Salah satu dampak ekstrem adalah keinginan untuk mengakhiri hidup, karena merasa tidak memenuhi standar kecantikan yang mereka lihat di media sosial.

“Saya punya klien anak perempuan umur 14 tahun yang pengin bunuh diri, lantaran apa? Dia punya kulit gelap, rambutnya juga curly, terus hidungnya dia agak bunder,” ungkap Ratih.

Baca juga: Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia: Apa yang Bisa Dilakukan untuk Membantu?

Standar kecantikan yang didikte oleh media sosial membuat anak tersebut merasa hidupnya tidak berarti.

Padahal, ada banyak tokoh wanita berkulit gelap yang tidak hanya cantik, tetapi juga cerdas dan sukses.

“Oprah Winfrey, Kamala, Gloria Estefan, Jennifer Lopez, jadi perempuan yang kulitnya berwarna dari culture yang berbeda,” tutur Ratih.

Jika tidak ditangani dengan tepat, pengaruh media sosial terhadap self-esteem anak-anak dapat berdampak serius pada kesehatan mental mereka, bahkan hingga keinginan untuk bunuh diri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat