Awas Perabotan Mengandung Zat BPA, Ini Bahayanya bagi Perkembangan Anak
- Tak banyak yang tahu, banyak perabotan yang digunakan sehari-hari sangat berpengaruh bagi kesehatan anak.
Misalnya, botol minum, kotak bekal, peralatan makanan, dan perabotan anak lainnya yang digunakan setiap hari.
Tentunya sebagai orangtua, kita harus memprioritaskan keselamatan sang buah hati dengan memilih produk yang terjamin keamanannya.
Terutama yang terbuat dari plastik, orangtua harus lebih teliti dalam mencari produk yang bebas dari kandungan zat BPA.
Baca juga:
- Cerita Mami Abe Cekut Lindungi Keluarga dari Bahaya Zat BPA Berisiko
- Anak Sebaiknya Tak Minum dengan Sedotan Stainless Steel?
Menurut dr. Reza Pahlevi, Sp.A, Bisphenol A (BPA) adalah salah satu komponen yang cukup banyak ditemukan pada produk-produk yang terbuat dari plastik.
“Plastik sifatnya lembut, sehingga menambahkan BPA dapat memperkeras struktur dan menjernihkan warnanya,” ujarnya dalam festival IMBEX, di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, pada Minggu (01/12/2024).
Dia menjelaskan bahwa BPA berbahaya bagi perkembangan anak di kemudian hari, terutama pada sistem hormonalnya.
“Sudah banyak pembuktiannya, baik pada hewan maupun manusia, bahwa BPA menimbulkan berbagai masalah kesehatan,” ujarnya.
Tetapi masalah kesehatan ini muncul karena terakumulasi dalam jangka panjang, sehingga dampaknya tidak langsung terlihat pada anak.
Ia menambahkan, sebenarnya BPA dapat dikonsumsi, tetapi pada kadar tertentu yang relatif sangat sedikit.
Sebab, pada dasarnya sulit untuk benar-benar mengontrol apa yang kita makan dan minum. Oleh karena itu, konsumsi BPA yang terakumulasi dalam tubuh sesungguhnya tak terhindarkan dalam jangka waktu panjang.
“Memang BPA secara natural akan dikeluarkan tubuh melalui kulit dan hati, tetapi jika jumlah yang masuk melebihi batas, BPA akan semakin menumpuk,” tambahnya.
Penumpukan tersebut akan berdampak bagi tumbuh kembang anak dan akan muncul saat dia remaja.
Adapun beberapa masalah kesehatan yang bisa dialami anak ketika mengonsumsi BPA secara berlebih yaitu penyakit tiroid, jaringan lemak, hati, jantung, dan ketidaksuburan.
Baca juga:
Menghindari BPA
Meskipun boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit, ada baiknya bila kita menghindari BPA sepenuhnya dengan memilih perabotan yang tepat untuk anak.
Terkini Lainnya
- Panduan Diet Terbaik 2025 untuk Tubuh Sehat dan Hidup Berkelanjutan
- 4 Cara Berkomunikasi dengan Anak Perempuan Remaja, Orangtua Harus Tahu
- Begini Prosedur Minta Perlindungan LPSK untuk Masuk ke Rumah Aman
- Mengapa Banyak Siswa Enggan Makan Sayur dari Makan Bergizi Gratis?
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Mengapa Remaja Perempuan Sulit Akur dengan Ibu?
- Tidak untuk Selamanya, Ini Jangka Waktu Tinggal di Rumah Aman LPSK
- Apa Itu Rumah Aman? Tempat Anak Nikita Mirzani Sempat Kabur
- Waspadai, Risiko Kesehatan di Balik Praktik "Swinger"
- Kenapa Fenomena "Swinger" Lebih Sering Dijumpai di Kota Besar?
- Jadi Orangtua, Gen Z Awal Lebih Kritis Soal Info Kesehatan
- Intip 4 Ide OOTD Kasual Kim Yoon Hye, Pemeran di Love Scout
- Alasan Gen Z Awal Cukup Matang dalam Mempertimbangkan Jumlah Anak
- Kasus Siswa Dihukum Duduk di Lantai Bisa Hilangkan Motivasi Belajar
- Cerita Tom Holland, Adaptasi Pola Makan Demi Peran
- 5 Cara Mengatasi IBS untuk Pencernaan yang Lebih Nyaman