Pemanfaatan AI di Industri Kecantikan Diprediksi Jadi Tren Tahun 2025
JAKARTA, - Pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) sudah sangat populer dan digunakan di berbagai sektor kehidupan. Bahkan teknologi ini, juga mulai dimanfaatkan industri kecantikan.
Dermatolog dari Dermalogia Clinic dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE mengungkap, pemanfaatan teknologi AI di industri kecantikan perlu didampingi dengan sentuhan artistik dari dokter yang ahli dibidangnya.
Hal inilah yang melahirkan konsep Aesthetic Intelligent yang diprediksi akan semakin populer di tahun 2025 mendatang.
Baca juga: Perawatan Kulit Berbasis Teknologi AI, Seperti Apa?
“Seperti kita ketahui teknologi AI populer, begitu pula di industri kecantikan. Tahun 2025 nanti akan populer konsep Aesthetic Intelligent yang menggabungkan AI dengan artistic touch,” kata Arini dalam Re-Opening of Dermalogia Gading Serpong di Acta Brasserie Gading Serpong, Tangerang, Sabtu (30/11/2024).
Ia menilai, masih banyak orang yang datang ke klinik kecantikan, tapi hanya mengira-ngira masalah kulitnya dan asal memilih jenis perawatan.
Padahal, mengetahui permasalahan kulit yang dimiliki, menjadi kunci utama untuk memilih jenis perawatan yang tepat.
Arini menegaskan, semahal apapun perawatan yang dilakukan, tapi tidak sesuai dengan kebutuhan kulit, maka hal ini akan sia-sia dan membuang banyak biaya.
“Banyak orang yang ke klinik kecantikan itu langsung pilih jenis perawatan yang pasien inginkan saja, padahal itu belum tentu yang mereka butuhkan. Ini yang perlu diluruskan kembali, untuk pahami dulu masalah kulitnya,” ungkap Arini.
“Alhasil mereka pilih perawatan yang tidak memenuhi kebutuhan kulitnya, maka sama saja tidak maksimal dan buang-buang biaya,” tambah dia.
Untuk itu, hadirnya perawatan kulit yang menggunakan konsep Aesthetic Intelligent akan lebih mempermudah pasien untuk memilih jenis perawatan yang dibutuhkan.
Baca juga: Perempuan Bionik Berhijab dari Maroko Jadi Juara Miss AI Pertama
Selain menghemat pengeluaran, pemanfaatan Aesthetic Intelligent juga akan menganalisis permasalahan kulit secara holistik hingga ke akar.
Sebab, kulit pasien akan diperiksa menggunakan AI, tapi tetap dengan bantuan hasil observasi dokter kulit.
“Kami di Dermalogia juga memeriksa kulit pasien memakai AI based skin analyzer. Kemudian akan diberi gambaran permasalahan kulitnya, sehingga jenis perawatan yang diambil itu jauh lebih tepat sasaran, karena dipersonalisasi,” pungkas dia.
Baca juga: Menilik Penerapan Teknologi AI untuk Perkembangan Industri Gaya Hidup
Terkini Lainnya
- Mengapa Susu Tidak Bisa Digantikan Protein Nabati?
- Winky Wiryawan Andalkan Sneakers untuk Beraktivitas, Termasuk Saat "Nge-DJ"
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini 4 Cara Mengatasi Konflik Keluarga
- Nonton Video Pendek Bahaya buat Anak? Ini Batas Usia Penggunaannya
- Viral Soal Video Pendek di Medsos Bahaya buat Anak, Apa Dampaknya?
- Song Hye Kyo Beberkan Rutinitasnya untuk Jaga Kesehatan Mental
- Tak Harus Nasi, Apa Alternatif Karbohidrat di Makan Bergizi Gratis?
- 6 Jenis Diet untuk Otak yang Lebih Sehat
- Bekal Anak Harus Dikonsumsi Maksimal 2 Jam Setelah Matang, Ini Alasannya
- 3 Hal yang Harus Dipahami Orangtua Saat Mendidik Anak Perempuan Remaja
- Panduan Diet Terbaik 2025 untuk Tubuh Sehat dan Hidup Berkelanjutan
- 4 Cara Berkomunikasi dengan Anak Perempuan Remaja, Orangtua Harus Tahu
- Begini Prosedur Minta Perlindungan LPSK untuk Masuk ke Rumah Aman
- Mengapa Banyak Siswa Enggan Makan Sayur dari Makan Bergizi Gratis?
- Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Mengapa Remaja Perempuan Sulit Akur dengan Ibu?