4 Alasan Perempuan Lajang Lebih Bahagia daripada Laki-laki, Menurut Studi
- Banyak orang memandang bahwa melajang alias single adalah kondisi yang menyedihkan, baik pada perempuan maupun laki-laki.
Namun, studi mengatakan sebaliknya. Meskipun, perempuan lajang mungkin lebih merasakan kebahagiaan tersebut.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Social Psychological and Personality Science pada Oktober 2024 oleh Elaine Hoan dan Geoff MacDonald, misalnya, menemukan bahwa perempuan lajang secara signifikan lebih bahagia daripada laki-laki lajang.
Berikut sejumlah alasan yang diungkapkan dalam studi, seperti dilansir dari Forbes.
Baca juga:
- 6 Sifat Para Cewek Jomlo yang Bikin Susah Dapat Pacar
- Memandang Status Lajang sebagai Anugerah, Bukan Kutukan
Alasan perempuan lajang lebih bahagia
1. Memiliki kepuasan status hubungan yang lebih tinggi
Dibandingkan dengan laki-laki lajang, perempuan lajang secara signifikan lebih bahagia dengan status hubungan mereka. Artinya, mereka jauh lebih puas dengan status lajang atau belum menikah daripada laki-laki.
Hoan dan MacDonald menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan Gilmore Health News, temuan ini mungkin sebagian disebabkan oleh norma-norma sosial yang sudah ketinggalan zaman.
Misalnya, secara tradisional, ada lebih banyak tekanan sosial pada perempuan untuk mendapatkan pasangan dan menetap agar tidak dianggap sebagai 'sisa'.
"Tekanan ini mungkin menjadi penyebab utama ketidakbahagiaan di kalangan perempuan lajang," ujar mereka.
Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat menjadi lebih longgar dengan aturan-aturan yang ada, sehingga memungkinkan para para peremphan lajang untuk lebih bebas dan menikmati waktu luangnya.
Baca juga:
- 4 Kriteria Laki-Laki Mapan bagi Perempuan, Bukan Sekadar soal Finansial
- Viral Prilly Sebut Banyak Perempuan Independen tapi Sedikit Laki-laki Mapan, Fenomena Apa?
Hoan dan MacDonald melihat, tampaknya banyak merempuan melakukan hal itu saat ini.
Selain itu, meskipun beberapa norma telah melunak, ekspektasi tertentu seputar peran gender masih berlaku.
Secara khusus adalah tentang pembagian kerja rumah tangga berdasarkan gender, di mana perempuan seringkali melakukan pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak tanpa banyak bantuan.
Norma-norma ini menurut mereka menyebabkan lebih banyak "keuntungan" bagi laki-laki dan lebih banyak biaya bagi perempuan dalam komitmen heteroseksual.
Karena itu, banyak perempuan yang merasa lebih puas dengan status lajang, di mana mereka bebas dari tekanan-tekanan ini dan dapat hidup sesuka hati.
Sedangkan lami-laki, di sisi lain, mungkin kesulitan dengan tuntutan hidup melajang, khususnya jika tidak terlalu mengambil peran-peran tradisional yang feminin.
Terkini Lainnya
- 4 Alasan Pasangan LDR Sering Bertengkar
- Tak Susah Makan, Abe Cekut Ternyata Doyan Sop Iga dan Ikan
- Mengenal "Busy Board", Mainan Cerdas untuk Stimulasi Motorik Halus Anak
- Inspirasi Dekorasi Pertunangan ala Hailee Steinfeld, Bertabur Bunga
- Jangan Langsung Buang, Lakukan 5 Hal Ini pada Sampah Kemasan Skincare
- Adrian Maulana Ungkap Rahasia Tetap Tampil "Kece" dengan Jas Meski Naik KRL
- 4 Alasan Perempuan Lajang Lebih Bahagia daripada Laki-laki, Menurut Studi
- 5 Cara agar Foundation Tidak "Crack" ala Tasya Farasya
- Sejauh Mana Batas Perempuan Bisa Mandiri?
- Kapan Waktu Ideal Mengajak Anak Membaca Buku?
- 4 Alasan Perempuan Tak Takut Hidup Tanpa Pasangan, Salah Satunya Faktor Ekonomi
- Selektif Pilih Susu Anak, Tasya Kamila Selalu Cek Kandungan Gulanya
- 4 Ciri Perempuan Independen, Apakah Kamu Salah Satunya?
- Hadiri Acara Bvlgari dengan Lisa Blackpink, Luna Maya Tampil Cantik dengan "Ball Gown"
- Apa Itu Sepatu "Sportstyle"? Ini 2 Model yang Sedang Tren