luxdomini.net

Tidak Semua Laki-Laki Mapan Pasti Mandiri, Simak Penjelasannya

Ilustrasi laki-laki yang sedang bingung.
Lihat Foto

- Kesiapan seorang laki-laki untuk menikah kerap kali dikaitkan dengan kemapanan. Di mana laki-laki mapan dinilai bisa lebih mandiri dan lebih siap untuk menikah.

Namun, benarkah bahwa semua laki-laki mapan itu mandiri? 

Pengamat psikososial dan budaya Endang Mariani, menyoroti bahwa konsep kemandirian (independence) tidak semata-mata ditentukan oleh kemapanan finansial. 

"Secara psikososial, kemandirian (independence) tidak hanya melibatkan aspek finansial," ujarnya pada , Jumat (29/11/2024). 

Dalam konteks psikososial, kemandirian mencakup kemampuan untuk membuat keputusan secara mandiri, mengatasi tantangan emosional, dan mendukung diri sendiri serta orang lain. 

Baca juga: 8 Ciri Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi dalam Berkomunikasi

Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa tidak semua pria yang mapan secara finansial dapat disebut independen. Terutama, jika kemapanan tersebut bergantung pada dukungan orangtua atau pasangan.  

"Independence adalah konsep multidimensi, yang melibatkan kedewasaan emosional, tanggung jawab sosial, dan kemampuan finansial," jelas Endang.

Artinya, seseorang baru bisa disebut mandiri jika ia sudah dewasa secara emosional, dapat bertanggung jawab secara sosial, dan memiliki kemampuan finansial. 

Baca juga: 4 Kriteria Perempuan yang Dicari Laki-laki Mapan

Hasil dari budaya patriarki

Stigma laki-laki mapan pasti mandiri adalah hasil dari budaya patriarki. Dalam budaya Indonesia, norma patriarki seringkali mengasumsikan laki-laki sebagai pihak yang independen secara otomatis, karena peran sosial. 

Pasalnya, mereka dinilai sebagai seorang kepala rumah tangga yang akan mengambil banyak keputusan dan menjadi penyedia utama (breadwinner). 

"Namun, ini lebih berupa peran sosial daripada kenyataan psikologis," tutup Endang. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat