luxdomini.net

3 Cara Mengajak Pasangan Ngobrol soal Keuangan Sebelum Menikah

Ilustrasi Pasangan.
Lihat Foto

 JAKARTA, – Tidak setiap orang ingin membicarakan soal keuangan saat masih pacaran, meskipun mereka hendak menuju ke jenjang yang lebih serius.

Akan tetapi, membicarakan soal keuangan penting dilakukan, karena belum ada ikatan yang sah secara hukum dan agama.

Jadi, jika ada sesuatu yang tidak bisa disepakati bersama, termasuk soal keuangan, keduanya memiliki waktu untuk memutuskan apakah bakal berlanjut ke jenjang yang lebih serius atau tidak.

Baca juga: Menganggur, Alasan Faktor Ekonomi Jadi Penyebab Perceraian

Perencana keuangan dan Co-Founder Purwantara Aidil Akbar Madjid menuturkan, cara membujuk pasangan untuk mau membicarakan soal keuangan adalah melalui obrolan yang kasual.

“Bisa dimulai dari ‘sayang, nanti kalau kita sudah nikah, tinggal di mana ya?’. Pembahasannya lebih kasual,” kata dia kepada , Senin (25/11/2024).

Nah, seperti apa sih contoh pembahasan kasual untuk memulai pembicaraan soal keuangan saat berumah tangga nanti? Yuk, simak selengkapnya.

Baca juga: 4 Tips Mengelola Keuangan untuk Single Parent

1. Tempat tinggal dan uang belanja

Menurut Aidil, pembicaraan tidak harus dimulai dengan menyatakan terang-terangan, bahwa mereka harus membicarakan soal keuangan dalam rumah tangga mereka kelak.

Hal tersebut tentu bakal membuat pasangan yang sebelumnya sudah enggan membahasnya, semakin menutup diri.

Terkait tempat tinggal, jika salah satu pihak mengatakan belum bisa mengontrak dan menyarankan untuk tinggal dengan orangtuanya, pertanyaan bisa dilanjutkan soal urusan belanja.

Baca juga: Cegah Konflik dengan Sikap Terbuka Kelola Keuangan Rumah Tangga

“Bisa berlanjut ke pertanyaan berikutnya, oke tinggal di rumah dia bersama orangtuanya. Tapi, nanti urusan belanja bagaimana?” ucap Aidil.

Sebab, mencampur uang belanja orangtua dengan rumah tangga sendiri dapat memperumit persoalan keuangan.

Kemudian, bisa juga ditanyakan apakah nanti uang belanja akan diberikan ke orangtua atau ke istri untuk dibelanjakan.

2. Iuran jika tinggal dengan orangtua atau mertua

Pertanyaan lainnya yang bisa ditanyakan adalah soal iuran, seperti biaya tambahan untuk membayar listrik dan lainnya.

Baca juga: 4 Tips Mengatur Keuangan buat Perempuan Single Agar Tidak Boros

“Kita iuran juga atau tidak? Seharusnya iuran, kan yang enggak bayar sewanya saja. Tapi, kayak listrik, air, biaya makanan, harusnya nambahin,” ujar Aidil.

3. Menunda atau langsung punya anak?

Aidil juga menyarankan untuk membahas tentang anak, apakah keduanya berencana untuk menunda atau langsung punya anak setelah menikah.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan jika memutuskan untuk menunda punya anak, yaitu menabung untuk keperluan lainnya atau membayar DP rumah.

Baca juga: Mau Jago Atur Keuangan ala Financial Planner? Begini Caranya...

“Jadi, bisa dimulai dari hal-hal seperti itu. Pembicaraannya enggak harus ‘mari kita duduk berdua dan bahas keuangan rumah tangga!’. Istilahnya, merancang rumah tangga ke depannya bagaimana. Dan ini semua berhubungan dengan keuangan,” ujar Aidil.

Obrolan kasual dapat membuat pembicaraan tentang keuangan saat menikah, terkesan seperti sedang berandai-andai tentang kehidupan rumah tangga bersama pasangan.

Meskipun, secara garis besar, obrolan itu sudah bisa memperlihatkan ke salah satu pihak bagaimana urusan keuangan rumah tangga saat mereka sudah menjadi pasutri kelak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat