luxdomini.net

4 Alasan Anak Tertarik pada Pria Dewasa hingga Terjebak "Child Grooming"

Ilustrasi anak
Lihat Foto

-  Pada anak-anak atau remaja dengan kondisi tertentu, bisa saja merasa lebih tertarik pada orang dewasa, bahkan dalam konteks hubungan yang berpotensi membahayakan seperti child grooming.

Perilaku child grooming adalah perilaku menyimpang di mana seorang dewasa membangun hubungan dengan anak-anak untuk memanipulasi, mempengaruhi, atau mempersiapkan mereka untuk eksploitasi seksual.

Menurut Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Farraas Afiefah Muhdiar, ada beberapa alasan mengapa anak bisa tertarik pada orang dewasa dan menjadi korban child grooming, berikut adalah penjelasannya. 

Baca juga: Waspadai Child Grooming, Bentuk Manipulasi Seksual yang Mengancam Anak

1. Merasa bangga 

Salah satu alasan utama adalah adanya perasaan bangga ketika mereka bisa menjalin hubungan dengan seseorang yang lebih dewasa, terutama jika orang tersebut sudah lebih matang secara ekonomi dan pendidikan. 

"Jadi ngerasanya tuh kayak 'Ih keren kok aku bisa pacaran sama orang yang kayak gini yang udah punya ini, udah punya itu'," ujarnya ketika diwawancarai , belum lama ini. 

Anak-anak merasa bahwa pasangan yang lebih tua ini memiliki banyak hal yang tidak dimiliki oleh teman sebaya mereka, seperti kestabilan ekonomi, perhatian, dan pengalaman hidup yang membuat mereka merasa terkesan.

Baca juga: Waspada, Media Sosial Bisa Jadi Gerbang Masuknya Child Grooming

2. Mencari figur ayah

Terkadang, anak-anak juga mencari perhatian dari figur ayah, yang mungkin kurang hadir dalam kehidupan mereka. 

"Kayak punya isu sama figur ayah, jadi ketika dikasih perhatian sama laki-laki dewasa jadi lebih rentan," jelas Farraas. 

Ketika perhatian itu datang dari pria dewasa, mereka dapat dengan mudah tergoda untuk menerima perhatian dari orang yang lebih dewasa. 

Baca juga: 4 Karakteristik Anak yang Rentan Jadi Korban Child Grooming

3. Mencari apresiasi

Anak juga bisa tertarik pada orang dewasa karena kebutuhan emosional yang tidak terisi, misalnya tidak pernah diapresiasi. Sehingga, mereka mencari pengganti di luar rumah. 

"Punya isu keluarga, dia punya kebutuhan yang selama ini tidak terisi. Mungkin dia orangtuanya tidak hadir secara emosional," tutur Farraas. 

Banyak anak yang tidak merasa cukup dihargai atau diperhatikan oleh orangtua mereka, dan ketika ada seseorang yang bisa memberikan perhatian lebih, mereka merasa dihargai dan dicintai.

Anak-anak sering menggunakan media sosial untuk menunjukkan sisi yang lebih dewasa dari diri mereka, seperti memakai pakaian yang lebih matang untuk mendapatkan pujian.

"Ada klienku yang di medsosnya dia sengaja pakai baju-baju yang memang lebih dewasa, karena dia senang dipuji," lanjutnya. 

Baca juga: Mengapa Korban Child Grooming Tidak Sadar bahwa Mereka Dimanipulasi?

Bahkan, anak-anak ini cenderung merasa lebih disayang oleh pria dewasa yang bisa memberi perhatian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat