luxdomini.net

Bukan Saat Obesitas, Ravi Dapat Nyinyiran Ketika Berhasil Diet dan Jadi "Personal Trainer"

Ravi (30), warga Malang, Jawa Timur, yang berhasil menurunkan berat badan dari 102 kilogram menjadi 60 kilogram sepanjang tahun 2016-2018.
Lihat Foto

JAKARTA, – Beberapa orang yang sedang menjalani diet pasti pernah mendapat nyinyiran dari orang lain ketika sedang berproses.

Ada yang mengatakan bahwa mereka tidak perlu melanjutkan diet karena hasilnya belum terlihat, ada pula yang mengatakan bahwa diet hanya menyiksa diri sendiri karena membatasi porsi makan.

Akan tetapi, warga Malang, Jawa Timur, bernama Ravi (30) mengatakan, nyinyiran yang datang padanya justru diperoleh ketika dirinya menjadi seorang body builder sekaligus personal trainer di AKA Gym, Kota Bekasi.

“Ada nyinyiran kayak, ‘lo ngapain diet segala? Enggak menikmati hidup’. Aku nanggepinnya ya karena ini sudah jadi gaya hidup, dan harus bisa aku ikuti. Pekerjaanku sekarang juga kan sebagai personal trainer,” ungkap dia kepada , Sabtu (9/11/2024).

Ketika masih menjadi pekerja kantoran dalam bidang pemasaran apartemen, Ravi memiliki berat 102 kilogram. Alhasil, ia menjalani diet dan olahraga sepanjang tahun 2016-2018.

Di tengah kondisi tubuhnya yang saat itu sudah masuk kategori obesitas, orang-orang di sekitarnya tidak pernah melontarkan nyinyiran terkait bentuk tubuhnya.

Mereka justru mendukung niat Ravi untuk diet. Menurut mereka, berat badannya tidak boleh dibiarkan, karena sudah tidak sehat.

“Pas masih program diet, enggak ada nyinyiran. Kelihatan banget aku dulu obesitas, jadi lingkunganku bilang bahwa aku harus diet. Kalau enggak, aku malah sakit-sakitan. Justru, aku mendapat support,” ucap dia.

Ravi pun berhasil menurunkan berat badan hingga 60 kilogram pada awal tahun 2018. Kemudian, ia mengubah program penurunan berat badannya menjadi program pembentukan tubuh.

Sebab, ia tertarik untuk menjadikan tubuhnya lebih terdefinisi dan penasaran dengan kompetisi body builder.

Gampang gendut dan tuntutan pekerjaan

Metabolisme yang lambat

Ravi mengatakan, ada kemungkinan orang nyinyir dengan gaya hidupnya yang lebih sehat, karena tidak memahami metabolisme tubuh manusia.

Jadi, mereka menganggap Ravi aneh karena masih berolahraga, meskipun saat ini statusnya sudah menjadi seorang body builder dan personal trainer.

“Metabolismenya manusia kan berbeda-beda. Dalam artian, ada yang makan sedikit saja bisa menimbulkan lemak yang berlebih. Artinya, metabolismenya lambat,” papar dia.

Namun, ada pula orang dengan metabolisme cepat. Sebanyak apapun makanan yang disantap, berat badannya tidak akan meningkat drastis.

Kebetulan, Ravi termasuk orang dengan metabolisme lambat. Jadi, sekali saja makan sembarangan bisa membuat berat badannya meningkat.

“Aku harus ekstra hati-hati menjaga asupan makanan. Aku memecahkan problem ini dengan seminggu sekali ada cheat day,” tutur dia.

Profesi personal trainer

Alasan lainnya Ravi masih menjaga pola makan dan rutin berolahraga adalah profesinya sebagai personal trainer.

Menurut dia, selain harus memiliki sertifikat resmi, seorang personal trainer harus memiliki tubuh yang ideal agar lebih kredibel di hadapan para klien.

“Kalau mau punya klien banyak, tapi si personal trainer badannya enggak mendukung, bagaimana klien mau percaya?” jelas Ravi.

“Jadi, olahraga bukan masalah tanggung jawab, tapi sebagai tuntutan yang aku enggak merasa terpaksa karena sudah enjoy,” sambung dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat